"Bagaimana dengan dirimu, kangmas. Apakah kau diperbolehkan bercumbu dengan wanita yang telah bersuami ?" kata Srikandi sambil mengangkat wajahnya. Arjuna terkesiap mendengar kata-kata Srikandi. "Aku tidak cemburu pada kangmbok Banuwati karena ia adalah cinta pertamamu. Tapi sangat tidak adil bahwa kangmas tidak suka aku menggoda pria lain sedangkan kangmas menggoda wanita yang telah bersuami. Dimanakah keadilan ?" Arjuna terdiam. Kemarahannya mereda. Selama beberapa saat ia tidak dapat berkata apa-apa. "Maafkan aku, yayi. Aku emosi padamu karena hatiku terbakar api cemburu. Walaupun hanya melihat sekilas, aku bisa merasakan nafsu birahi Prabu Jatikusuma padamu." Katanya sambil memegang pundak istrinya. Ia memapah istrinya untuk berdiri. "Kapan kau akan menari untukku ?" tanya Arjuna sambil meraih dagu istrinya dan menengadahkan wajahnya. Srikandi menatap mata sang suami malu-malu. "Bukankah aku suka menari untukmu, kangmas ?" katanya lirih. "Ya, aku suka sekali tarianmu, wong ayu." rayu Arjuna. Dengan bernafsu ia melumat bibir Srikandi. Hatinya panas terbakar api cemburu teringat birahi laki-laki lain pada istrinya. Jari-jarinya membelai punggung dan rambut panjang sang istri, lalu merayap masuk ke dalam pakaian istrinya. ******************************* Ia seorang putri raja yang besar dalam kemewahan tapi ia bukanlah wanita manja yang terlena pada kenikmatan dunia. Ia seorang wanita mandiri, cerdas, berkemauan keras dan rajin belajar. Ia mendobrak adat istiadat dan membuktikan bahwa wanita pun mampu sejajar dengan pria. Kisah perjuangan seorang wanita berbalut romansa membuat wanita ini menjadi panutan sepanjang masa. Jakarta, 1 Juni 2021
17 parts