"Zavallo, tidak baik meratapi orang yang sudah tidak ada secara terus menerus. Ketika jiwa meninggalkan badan, tidak ada lagi hubungan persaudaraan, kekerabatan, atau persahabatan. Hubungan itu cuma bersifat duniawi dan sebuah peristiwa kecil dalam perjalanan hidup. Kita berasal dari ketiadaan, dan akan kembali pada ketiadaan. Nggak perlu ditangisi. Kita hanya perlu berdoa pada tuhan agar Nathan diterima di sisi-Nya. Berduka itu perlu, tapi jangan berlarut larut," ujar Adnan tak bosan bosan pada Zavallo yang sudah 10 hari berdiam diri di kamar Nathan. "Bang... Apa gue bisa bahagia lagi kalau separuh dari hati gue sudah pergi ninggalin gue sendiri?" "Bahagia atau tidaknya tergantung elo Vall... Gue siap jadi pengganti Nathan. Gue siap jadi Nathan buat lo. Curahin semuanya ke gue. Anggep gue ini Nathan, Vall. Jangan kaya gini," "Bang," Vallo mengusap air matanya, "Bang Nathan nggak akan tergantikan oleh siapapun." ----- Happy Reading!
5 parts