Story cover for You Are Mine by Nandd__
You Are Mine
  • WpView
    Leituras 126,583
  • WpVote
    Votos 1,072
  • WpPart
    Capítulos 11
  • WpView
    Leituras 126,583
  • WpVote
    Votos 1,072
  • WpPart
    Capítulos 11
Em andamento, Primeira publicação em set 10, 2021
NC21++

"Lo milik gue, nggak bakalan ada yang bisa ngambil lo dari gue termasuk adek gue."

"Gue pacar adek lo Rakha!"

Cowok itu tersenyum miring, ia melangkah maju mendekati Naya yang spontan mundur hingga tubuhnya terhentikan oleh dinding yang ada di belakangnya.  Naya kalang kabut, ketakutan menguasai dirinya apa lagi saat melihat wajah Rakha yang mulai mendekat ke arah wajahnya.

"Mau ngapain!?"

"Mau buat lo jadi milik gue." Bisik Rakha dengan suara serak. 

WARNING!
Cerita ini adalah cerita dewasa, anak polos jangan baca apa lagi anak kecil. Ingat dosa tanggung sendiri oke. 
Dan kalau nggak suka sama cerita ini mending minggir author malas sama reader yang munafik.
Todos os Direitos Reservados
Inscreva-se para adicionar You Are Mine à sua biblioteca e receber atualizações
ou
#2ancaman
Diretrizes de Conteúdo
Talvez você também goste
Talvez você também goste
Slide 1 of 8
Cuddling Myself cover
YOUR SLAVE (TAMAT) cover
Arsyilazka cover
KKN Laras cover
Little Strawberry Girl  cover
Meant To Be  cover
Mine, No Exit (END) cover
My Posesif Brother cover

Cuddling Myself

7 capítulos Em andamento Maduro

"Aku mau tidur sama Kakak!" teriak gue sebelum laki-laki itu pergi dari kamar ini. Ya katakanlah gue udah gila karena nerima tawaran buat tidur sama dia gitu aja. Terus apa yang gue dapet? Sudut bibir laki-laki itu tertarik ke atas. Hanya dengan matanya, gue sudah ngerasa dilucuti lewat tatapan tajam dia itu. "Sebucin itu lo sama gue?" tanya dia sambil mandang remeh ke arah gue. "Kakak ngasih pilihan..." menjeda pelan, gue neguk ludah kasar. "Dan pilihan aku adalah tidur sama Kakak," lanjut gue. Terserah dia mau bilang apa, yang penting gue juga dapet apa yang gue mau. Laki-laki bertubuh jakung dengan badan proposional itu berjalan ke arah gue yang sekarang lagi duduk di tepi ranjang. Tubuhnya membungkuk, memajukan wajahnya hingga membuat tubuh gue sontak mundur ke belakang. Namun tangan laki-laki itu justru nahan punggung gue. Mata gue melotot waktu ngerasain tangannya bergerak mengelus pelan punggung gue, dengan wajahnya yang semakin maju. Gue bahkan sudah nahan napas saking ngga siapnya dengan sikap dia itu. Jantung gue berdebar kencang seakan lagi ada pesta di dalam sana. "Lo tahu tidur yang gue maksud, ngga akan seindah tidur yang lo impikan." Dan gue tahu, sedari awal gue ngga pernah nyesel sama pilihan gue. Karena kehilangan dia, jauh lebih buruk dari pada penyesalan yang menanti di ujung sana. ••••••••• Story Written by Glynis Awnthera October 9th, 2020