"Gue tau, lu pasti mikirnya gue stalker kan," ucap lelaki itu, sembari memcingkan matanya Alfonso hanya diam, tepat berada di depan kantornya yang tidak terlalu besar namun apik, dengan bentuk bangunan seperti segitiga sama kaki terbalik. "Nama gue, Wells Kertarajasa." Tambahnya. "Alfonso Gerrando," kemudian Alfonso memejamkan matanya dan menghela napas. "Nama yang bagus." Timpalnya langsung. "Thanks," Alfonso tersenyum, namun terlihat seperti dipaksakan. *** Wells menatapnya pelan, kemudian perlahan melingkarkan lengannya ke arah leher Alfonso.'Wells bergegas keluar kantor, dengan langit tanpa mentari dan tidak pula turun air. Menyusuri jalan setapak itu, hingga sampai di kos berwarna oranye. "Pak, Alfonso tinggal disini kan? Kamarnya yang mana yah!? "Ohh itu dek, kamarnya di atas bagian kiri bangunan, terus naek aja ke lantai 2 paling ujung." Jawab satpam itu, sambil menunjuk ke arah kamar Alfonso "Makasih ya, pak." "Sama-sama, dek." Wells menaiki anak tangga, kemudian berjalan ke arah yang sudah di tunjukkan dan tiba di depan pintu kamar Alfonso. "Alfonso!? Lu di dalem kaga? Kenapa ga masuk kerja?" Cerocos Wells, tanpa jeda. Hening tidak ada jawaban.