"Kenapa? kenapa gue yang ngalamin semuanya? apa emang hidup gue sebelumnya menyedihkan banget sampai semua yang gue anggap nyata hanya halu doang?" Clara menatap pantulan wajahnya dari kaca riasnya. "Lo menyedihkan tahu Ra, hahaha saking menyedihkan nya hidup lo bahkan hal yang fiksi pun kesimpan rapi dalam otak lo. Gak berguna banget hidup lo Ra! Gak berguna!" "Bangsat lo Clara sialan!"