"Ma, aku harus setinggi apa lagi untuk muasin ego Mama? Jujur aja, aku capek harus selalu keliatan sempurna buat Mama sama Papa." "Ngelukis seolah jadi boomerang andalan Mama. Aku seolah harus selalu berada pada pijakan yang sama dengan Kakak. Apa aku nggak boleh punya pencapaian dan pijakan sendiri?" Sejauh apa pun pencapaian Mara, tak akan mengubah segalanya. Bagi orang tuanya, ia sudah masuk ke jurang ketertinggalan sang kakak. Hingga sesuatu yang luar biasa berhasil ia capai pun, tak akan mampu mengantarkannya ke atas puncak yang sama dengan sang kakak yang selalu dijunjung tinggi. Bukan hanya Mara, Mira pun demikian. Tuntutan prestasi akademik mengharuskannya terus berjalan di atas pijakan-pijakan yang telah diatur agar tidak pernah turun dari puncak. Hidupnya semakin rumit karena dia menganggap setiap kesalahan dan masalah yang didapat Mara selalu berasal dari dirinya sendiri. Lalu, apa yang bisa mereka lakukan? Akankah menyerah menjadi jalan satu-satunya? ••• Selamat membaca. Jangan lupa vote dan komennya. Ajak teman-temannya yuk mampir ke sini. Makasih. 🥰 𝙰 𝚗𝚘𝚟𝚎𝚕 𝚋𝚢 𝙽𝚊𝚋𝚒𝚕𝚕𝚊𝚑 𝚍𝚊𝚗 𝚉𝚊𝚑𝚛𝚊
14 parts