Ini bukan cerita tentang psikopat, ini juga bukan cerita tentang geng motor. Ini adalah cerita tentang gadis bernama Ayarra, gadis cantik yang dibenci oleh ayahnya, gadis cantik yang dihianati oleh pacarnya, gadis cantik yang selalu salah di mata setiap orang. "mau mati" kata-kata yang selalu Ayarra ucapkan setiap malam, sungguh demi apa pun dirinya telah lelah mengurusi alur hidupnya. Dari mulai gelap, mulai bercahaya, dan kembali gelap. Jika ditanya apa maunya singkat saja gadis itu akan berkata "ingin bahagia". Andai saja mamahnya tidak meninggal disaat melahirkannya, mungkin hidupnya tidak semenderita ini. Andai saja papahnya bisa menerima takdir, mungkin dirinya akan bahagia. Andai saja dirinya tak bertemu Fazar, mungkin dirinya akan baik-baik saja. Tapi sayang, semua itu hanya andai yang takkan pernah terjawab. Lelah, letih, ingin menyerah, semua menjadi satu dalam pikirannya. Ingin rasanya dia berteriak meminta seseorang supaya membebaskannya dari lubang kegelapan, tapi tak mungkin. Itu sangat tak mungkin. Jika garis takdir memang seperti ini, untuk apa menyerah, untuk apa mundur, bukan kah kita hanya menjalani alur bukan mengatur? _______________ WARNING! TYPO BERTEBARAN! MASIH BUTUH KRISAR AUTHOR PEMULA BIJAK DALAM MEMBACA! MENGANDUNG UNSUR KEKERASAN __fiksi remaja.
1 part