ISLAM •Untukmu agamamu, dan untukku agamaku. •Wanita Islam tidak boleh menikah dengan laki-laki yang tidak beragama Islam, begitupun sebaliknya. KRISTEN •Kamu boleh mencintainya, tapi jangan ambil dia dari Tuhannya. HINDU •Apabila menikah dengan beda agama, maka pernikahan itu dianggap tidak sah. BUDHA •Harus seagama, tidak boleh ditawar. ----- Sebanyak apa pun peringatan itu dibuat, sekuat apa pun hukum itu ditegakkan, orang yang sedang kasmaran tidak akan peduli akan hal itu, bagi mereka cinta adalah cinta. Lalu bagaimana dengan hubungan yang terlanjur dimulai? bukankah sebelum mengiyakan sebuah keputusan tentunya sudah tau tentang kemustahilan yang tidak harus selalu dipaksakan? Tapi bagi Josaphat, cinta memang harus diperjuangkan, dia harus bisa bersama dengan orang yang dicintainya, bahkan memaksakan keadaan dan agama juga bisa saja ia jadikan jaminan. Josaphat sangat yakin kalau pilihannya kali ini adalah pilihan yang tepat, Tuhan pasti sedang berbaik hati padanya, lalu bagaimana kalau ternyata dugaannya salah? Sementara bagi Kaffah, cinta adalah sebuah penerimaan, menerima apa pun dan bagaimana pun orang yang ia cintai, menerima konsekuensi baik dan buruknya, bahkan ia dihadapkan dengan penerimaan bahwa cinta beda agama tidaklah mudah. Kaffah percaya kalau adanya doa bisa mengubah takdir, barangkali takdir yang tidak ia inginkan bisa Allah rubah hanya dengan Kun Fayakun-Nya, seperti ia sangat berharap tentang ending kisah asmaranya, tapi bagaimana jadinya kalau ternyata akhir cerita ini bukanlah happy ending? ✿✿✿ BACA AJA YA KAWAN, LIKE TERUS DAN TULIS KOMENTAR SEBANYAK MUNGKIN LUVVV :)All Rights Reserved
1 part