24 Desember, Kau pergi setelah menghancurkan keluargaku. Membuat ibu menangis tersedu di depan pintu memanggil namamu. Membuat ayah berteriak keras mengancammu agar tidak pergi. Kesal Bagaimanapun sikapmu, mereka sangat menyayangimu. Begitupun Aku. Kau tetap pergi bersamaan dengan salju yang turun dengan deras. Hari itu, detik itu, Lee Heeseung, anak sulung keluarga Lee, kakak yang paling aku sayangi, mati. Bukan sesuatu yang perlu ditangisi karena memang itu keinginanku. Namun dia kembali dengan senyum terbit di bibirnya membuatku yang sebelumnya ragu, sekarang memantapkan langkah. Sebelumnya aku ragu membencimu kak, tapi hari itu saat senyummu semakin lebar, aku benar-benar yakin bahwa aku harus membencimu. -Jake ••••••• Brothership, No Romance, Slice of life. CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA. Tidak berhubungan dengan cast di dunia nyata. mohon bijak dalam membaca.