Tentang Rasa
  • Reads 404
  • Votes 28
  • Parts 18
  • Reads 404
  • Votes 28
  • Parts 18
Ongoing, First published Sep 13, 2021
"Vin," ucap Ziva mulai serius.

"Hm." Terjadi keheningan selama beberapa detik. Lidahnya terasa kelu untuk mengutarakan delapan kata itu.

"Gue mau ngomong sama lo," ucap Ziva memecah keheningan.

"Ini kan dah ngomong Va." Vino terkekeh kecil sambil mengusap lembut kepala Ziva. Tindakan ini tentu berpengaruh besar untuk Ziva. Ia semakin ingin berharap lebih terhadap Vino, lebih dari seorang sahabat.

"Boleh gak sih, gue berharap lebih ke lo?" ungkap Ziva agak gugup. Jantungnya berdegup dengan cepat. Delapan kata itu membuat Vino mematung seketika.

"........" Dan ya tidak ada jawaban dari Vino. Bodoh sekali Ziva, sudah tau sahabatnya ini sudah mempunyai pacar tapi tetap saja berharap lebih pada Vino . Tapi sikap Vino yang seperti ini memberinya harapan bukan?

"Ah lupain aja. Gue pulang ya Vin." Ziva memilih pulang karna merasa sudah tidak ada harapan lagi untuknya. Setidaknya Ziva sudah mengungkapkan isi hatinya pada Vino.
Ziva sudah beberapa langkah meninggalkan Vino, tetapi suara Vino membuatnya terhenti.

"Maaf Va, jangan berharap lebih ke gue dan lo tau alasannya kenapa." Ah Ziva, sekali lagi kamu harus merasakan kekecewaan.





Note: Terinspirasi saat aku menghalu waktu mau tidur. Maafkan jika ada kesamaan tokoh, tempat, dan alur. Karna ini murni hasil aku menghalu waktu mau tidur. Selamat membaca. Semoga suka ceritanyaa💗🧚‍♀️
All Rights Reserved
Sign up to add Tentang Rasa to your library and receive updates
or
#152falling
Content Guidelines
You may also like
Antagonis's Secret Wife (OnGoing)  by KentangBogel17
41 parts Ongoing
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 5) ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ______________ "Bul ayo dong mau ya, ya? Istri gaboleh nolak ajakan suami ingat kata Mommy!" "Apasih Gar? Sehari aja gak rewel bisa?" sungguh Bulan malas sekali meladeni bayi besar ini. "Kita bikin proyek baby triplets, biar yg satu jadi atlet basket, yang kedua jadi pesepak bola, terus yg terakhir jadi pemain volly! ☽☽☽☽ Pernah dengar kata seorang antagonis terlahir dari orang baik yang tersakiti? Mungkin itu juga yang Bulan Nayara Ayudisha labelkan pada salah satu tokoh Antagonis berperan jahat dalam novel Fatamorgana, Sagaragas Gelano Andromeda tokoh pria yang memiliki masa kecil suram dan gelap karena dibuang kedua orang tuanya hingga mendapatkan banyak bullying dari anak sebayanya. Siapa sangka laki-laki yang memiliki garis bekas luka diatas alisnya justru tumbuh menjadi pria dewasa dengan kepribadian keras juga dicap berhati dingin oleh semua murid SMA Amandora, sekaligus pemimpin gangster besar bernama CERBERUS yang dalam artian adalah anjing dari neraka, dibalik karakternya yang hanya muncul di akhir cerita hanya untuk menyempurnakan kedua pemeran utama. Tujuan hidupnya hanya untuk membalaskan dendam pada setiap orang yang dulu mencelanya hingga dia diambang kematian. Sekarang bagaimana jadinya jika Bulan memasuki salah satu peran dalam novel itu? Peran Rembulan Marliana Amarylis Antagonis perempuan yang menjadi sebab adanya bekas luka diwajah Sagara, apakah tekadnya untuk menjauhi peran jahat dirinya akan berjalan mulus saat keduanya malah terjalin dalam satu ikatan pernikahan?
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
AV cover
I'm Alexa cover
Hypomone {ὑπομονή} || cover
My Dangerous Junior cover
My Maid 21+ cover
Kaesar cover
I'm the Protagonist cover
FIX YOU cover
Antagonis's Secret Wife (OnGoing)  cover

MAHESA

51 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan