Jogja telah menyisakan banyak luka, hingga Jani datang pada Batavia. Memilih kembali dan memulai lembaran baru sebuah cerita. Hingga akhirnya, jagat butala menakdirkannya bersua dengan Juna, teruna dengan lengkung sabit paling indah seantero bumantara. Ah, terlalu hiperbola rupanya. Tapi nyatanya, senyum Juna layaknya penawar untuk luka-luka yang Jani punya. *** Asmanya adalah Senjani. Orang-orang menyebutnya sebagai si berbeda, pun sebagian menganggapnya puan pembawa petaka. Tapi kata Juna, Jani tidak berbeda. Ia sama. Ia tetap manusia. Katanya, Jani hanya istimewa. Jagat butala, bisa tidak ya kau tuliskan sebuah narasi bahagia? Dengan Senjani dan Arjuna sebagai pemeran utama.