LUKANYA SYIFA
  • Reads 1
  • Votes 0
  • Parts 1
  • Reads 1
  • Votes 0
  • Parts 1
Ongoing, First published Sep 15, 2021
Ini kisah seorang gadis yang memiliki sejuta mimpi untuk membahagiakan kedua orangtuanya namun terkendala oleh cinta di masa remaja. Dia memiliki sifat yang pantang menyerah dan memperjuangkan segalanya dengan sepenuh hati. Layaknya daun yang berguguran di suasana yang dinging ia bahkan begitu ikhlas menjalani semuanya. Penuh misteri yang dating bertubi-tubi tapi tak ada pilihan lain selain menghadapi ini semua. Karena tuhan menciptakan nya dengan hati yang kuat tak tumbang menghadapi segala cobaan. Sulit untuk dijalani namun senyum mungkin akan mengurangi duka lara. Ia punya cinta yang begitu dalam, ia punya cinta yang begitu tulus sampai ia menaruh harapan kepada Yang Kuasa untuk menolong rasa ini. Agar terhindar dari kekecewaan. Ya, kepada siapa lagi bisa berharap selain Kepada Sang Pencipta. Gadis ini berfikir hanya tuhan yang dapat menolongnya. Keluarga yang sederhana, teman yang baik, pasangan yang setia jauh lebih berharga daripada tas, uang, handphone dan barang-barang yang gemerlap lalu lenyap oleh waktu. Sederhana yang dia inginkan namun sulit didapatkan. Apa ini semua takdir? atau hanya cerita dongeng yang sebetulnya ia tidak perlu menjalaninya. Atau cinta itu menimbulkan kekecewaan? Apa tuan dan puan pernah merasakan hal yang sama seperti gadis ini? Apa kita bernasib sama? Dalam gelapnya malam, perasaan yang berkecamuk hanya pelukan yang dapat mengobati itu. Betul kah seperti itu rasanya?
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add LUKANYA SYIFA to your library and receive updates
or
#146lonely
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
The H Story cover
Istri kecil Tuan muda Adtmajaya {21+} END cover
FD (21+) cover
DADDY BE MINE [21+] cover
Obsession cover
My Possessive (ex) Fiancé cover
Hello, KKN! cover
Dark Love cover
SERA cover
Forbidden Love: KAISER cover

The H Story

14 parts Ongoing

"Ini abang pijet ya, awalnya agak sakit tapi lama-lama juga enakan." Perlahan Alan memijat kaki adiknya itu. Kulitnya yang halus licin itu terasa luar biasa di telapak tangan Alan. "Ahh sakit, ouhhh pelan pelan abangg."