Hana, seorang wanita yang terobsesi dengan seorang lelaki bernama Gio, telah menghabiskan dua tahun hidupnya memantau setiap gerak-gerik Gio. Dimulai dengan ketertarikan yang sederhana, obsesi Hana tumbuh menjadi sesuatu yang lebih gelap dan berbahaya. Dari memasang kamera tersembunyi di rumah Gio hingga menggunakan hacker untuk menghapus jejak digitalnya, Hana rela melakukan apapun untuk bisa mengontrol hidup Gio, meskipun hal itu berarti mengorbankan dirinya sendiri.
Saat Hana merasa langkah-langkahnya semakin dekat untuk mendekati Gio, ia mulai merencanakan cara-cara lebih berani untuk menarik perhatian lelaki yang tak pernah mengenalnya. Namun, setiap usaha yang ia lakukan justru memunculkan rasa takut dan ketidakpedulian dari Gio. Meski begitu, Hana tidak berhenti. Ia semakin tenggelam dalam obsesi yang menguasai pikirannya, meyakini bahwa ia dan Gio ditakdirkan untuk bersama.
Namun, bagaimana jika obsesi yang terlalu dalam justru menghancurkan semuanya? Kisah ini mengungkapkan sisi gelap dari sebuah keinginan yang berlebihan, dan bagaimana garis tipis antara cinta dan pengendalian bisa memicu bahaya yang tidak terduga.
"Aku mencintaimu.. jadi tolong jadilah pacarku"
"Maaf.. Aku tidak bisa"
Terdengar klise bukan? Tapi bagi Aldini, klise atau tidak bukanlah perkara yang penting. Baginya hal yang lebih patut dia khawatirkan yaitu "Dimana cewek itu berada sekarang?"
Aldini dibuat kewalahan oleh "cewek itu" karena sejak dia mengungkapkan perasaannya kepada dia, dia menghilang entah pergi kemana. Satu hal yang pasti, dia yakin bahwa "cewek itu" telah pergi jauh dari jangkauannya.
Jadi.. "Apakah aku harus menunggu cewek itu kembali?"
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sedang dalam tahap revisi. Bagian yang sudah akan di beri tambahan kata "Rev".