12 parts Complete Di sebalik topeng berwajah senyum itu.... Tersembunyi sejuta memori gembira, ngeri, bahagia dan juga derita yang sering menghantui hidupnya. Segala keperitan hidup hanya dia yang tahu.
Tekanan hidup, penyeksaan dan depresi yang dialaminya sejak kecil perlahan-lahan membentuk dendam kesumat yang tiada akhirnya.
Bermula dengan ibu bapanya sendiri, Ariel terus memburu manusia lain yang dirasakannya melakukan satu kesalahan berat dan akan menghukum mereka. Baginya setiap orang yang melakukan kesalahan harus dihukum. Ya, harus!
"Well, Mr. Fadli, I think I've been watching you commiting adultery for long enough and I'm so done with you. Rest in pieces!" Zap! Samurai yang dipegangnya dilibas tepat ke leher Fadli. Kepala yang sudah terpisah dari jasad itu pula bergolek-golek ke arah kaki Ariel. Spontan, kaki Ariel menyepak kepala akauntan muda itu seperti sedang melakukan free kick dalam bola sepak. Langkah kakinya diatur pergi dari situ, meninggalkan lantai yang berlumuran darah dan juga jasad tanpa kepala.
Redakah dendam Ariel dengan terus-terusan memburu umat manusia?
"I am everywhere, and I am watching you now, waiting for the right time to judge you."- Ariel