Hilangmu bagaikan bencana, memporak-porandakan tatanan alam. Menghancurkan harapan akan masa depan yang tepat berjalan. Kelangsungan hidup, dunia yang masih menjadi mitos para manusia normal. Hilangmu, timbulkan kecemasan akan bagaimana nasib dunia ini ke depannya. Akankah bertahan, atau musnah.
Takdir Tuhan sangatlah sulit untuk diterka. Menerjemahkannya, bagaikan menantang maut menuju penderitaan. Namun, pasrah juga bukan pilihan yang baik untuk saat ini. Waktu terus berjalan menyusuri masa demi masa. Perpindahan tahta harus segera dilaksanakan pada waktu yang telah ditetapkan.
Alexsandrya Jhonson, sudah enam bulan sejak hilangnya yang tanpa jejak. Setiap inci dunia telah Titan dan Jacob tapaki untuk mencarinya. Namun, takdir seolah kembali mempermainkan kehidupan mereka. Hingga enam bulan lamanya, jejaknya mulai tampak, membawa mereka kepada sang pemilik keabadian dunia immortal.
"Apa kalian belum juga mendapatkan petunjuk mengenai keberadaan Alexsa?" tanya Ramos, kepada Titan dan Jacob.
"Maafkan kami, Dad! Tidak ada petunjuk atau jejak apapun yang bisa membawa kami kepada Alexsa," sesal Titan. Demon keras kepala dan kejam itu hanya dapat menunduk dan menahan air matanya. Mengetahui kenyataan perih, bahwa dia kehilangan gadisnya. Benar kata orang, sekuat-kuatnya laki-laki, wanita yang dicintainya adalah kelemahan terbesarnya. Sedangkan, selemah-selemahnya wanita, laki-laki yang dicintainya adalah kekuatan terbesar dalam dirinya.