Luka Yang Indah untuk Akhir Yang Sudah

Arnanda Wija
ya. Ia sudah berusaha menerima segala yang terjadi pada hidupnya. Perpisahan kedua orang tuanya, Kekacauan dalam kehidupan sekolahnya, dan berhenti pada harap yang selalu memulangkannya pada rasa kecewa. Ia tak tahu bahwa semesta bisa melakukan yang lebih buruk dari itu.
Setelah kepergian sahabat terdekatnya dan kehilangan nyaris segala yang tersisa dalam hidupnya, Arna tak tahu lagi apa yang harus ia lakukan. Ia kalut dan kehilangan pegangan. Dalam kekacauan itu, Arna bisa mengerti apa yang sahabatnya pikirkan ketika mengonsumsi narkoba hingga harus kehilangan nyawanya. Pemahaman itu begitu gelap sampai-sampai Arna tak tahu lagi arah mana yang harus ia tuju untuk keluar dari kegelapan itu.
Arna telah memutuskan untuk menghindari orang-orang. Ia bersembunyi dalam topeng baik-baik saja untuk mengelabui mereka, juga dirinya sendiri. Sehingga ia tak mengharapkan apapun ketika ia melangkah sendiri pada kegelapan yang mungkin akan menjerumuskannya lebih jauh. Dia sudah bersiap untuk kemungkinan yang paling buruk.
Namun, yang Arna tak ketahui, bahwa selama ini ia hanya terjebak dalam pikirannya sendiri. Ia luput akan kehadiran orang-orang yang peduli dan berada didekatnya selama ini. Dia tak pernah kehilangan apapun.

Rating: 15+
Content warning: Bahasa kasar, kenakalan remaja, narkoba, sensitive Topic.