Tuan Angin dan Nona Hujan

Seorang gadis kekinian yang berasal dari keluarga berada mengagumi sosok dosen mudanya yang agamis. Seperti layaknya hujan, selalu turun dan membuat semua orang bahagia. Seperti itu juga gadis ceria bernama Azkia.

Layaknya angin. Selalu memberikan kesejukan, tetapi hanya sesaat dan bukan selamanya tuk dimiliki.

"Kenapa kamu suka hujan?"

"Karena aku ingin menjadi seperti hujan. Meski jatuh dan merasakan sakit berulang kali, tapi tetap melakukannya agar orang yang melihatnya bahagia."

"Dan aku ingin menjadi seperti angin yang bisa membawa dan mengarahkan pada tempat yang tepat."

Bagaimana rasanya jika mencintai seseorang, tetapi seseorang tersebut malah dijodohkan? Sakit hati, hal itu yang dirasakan Azkia. Gadis itu terpukul, apalagi saat mengetahui bahwa sosok sahabat yang berhasil merubah dia menjadi lebih baik adalah wanita yang dijodohkan dengan sang pujaan hati.

Selama janur kuning belum melengkung, selama itu pula bisa ditikung. Apakah takdir akan berpihak pada Azkia? Lantas, apa yang akan terjadi jika hujan dan angin bersatu? Apakah akan menimbulkan badai, atau malah sebaliknya?