[An Office Romantic, Heartfelt Story]
Zeline tidak pernah membayangkan sedikit pun untuk terikat dalam komitmen pernikahan-setidaknya, bukan dalam waktu dekat. Yang ada dalam pikirannya hanyalah kesuksesan karirnya sebagai Project Development Manager di bidang Property dan Hospitality, mendaki tangga karir, serta menikmati liburan sendirian ke tempat-tempat indah dan mencicipi makanan enak. Ya, SENDIRIAN. Menurut Zeline, usianya masih muda, dan sebelum memikirkan hal-hal serius seperti pernikahan, dia merasa wajib untuk menikmati hidupnya. Mandiri, percaya diri, dan bebas-ia adalah definisi dari Independent Woman Jaman Now.
Namun, hidup tak selalu berjalan sesuai rencana. Kehadiran Zavier dalam hidupnya tiba-tiba mengubah segalanya. Zavier, pria yang ternyata adalah atasannya di perusahaan, datang dengan cara yang sangat mengganggu ketenangannya. Apalagi setelah pria itu melamar dirinya secara tiba-tiba di hadapan ayahnya, tanpa peringatan sedikit pun.
Hubungan mereka selama ini hanya sebatas atasan dan bawahan di kantor, belum banyak mengenal karakter masing-masing, apalagi keluarga. Jadi, apa yang sebenarnya diinginkan Zavier? Apakah ini hanya permainan hatinya saja, ataukah ada alasan lain yang lebih dalam di balik tindakan gila itu?
Sementara Zeline mulai ragu dengan apa yang dia percayai tentang cinta dan kebebasan, satu pertanyaan besar muncul: Bisakah ia menerima tawaran gila yang diberikan Zavier?
🦋🦋
Please be a wise reader, as some contents may be suitable for Adults only [18+].
SAMPAI JUMPA DI CHAPTER KEHIDUPAN ZELINE DAN ZAVIER✨🔥
Best Regards,
Lynaefy
Tadinya berniat melajang seumur hidup, di usia 28 tahun, aku putuskan untuk berumahtangga. Dua hal yang menjadi pertimbangan. Satu, upah yang akan kudapat. Kedua, aku memang harus punya suami, agar adikku bisa segera menikah.
Awalnya, kukira semua mudah. Hanya tinggal berlakon seperti seorang istri selama setahun, dapat gaji dan sudah. Namun, semua menjadi sulit karena mantan istri Pak De muncul. Tadinya bisa mengesampingkan perasaan, Eveline malah membuatku lupa cara mengendalikan diri.
Kalau sudah begini, jika perasaan sudah ikut campur. Bisakah aku tetap melanjutkan kontrak pernikahan yang belum penuh setahun? Atau, sebaiknya aku sudahi saja, sebelum semua menjadi semakin kacau?