"Hari ini Rabu 29 September pukul 12.16 waktu Indonesia barat, pesawat Lion air Boeing 747 dengan nomor id penerbangan 14541 mengalami kecelakaan di akibatkan kesalahan pada mesin yang membuat pesawat tidak dapat naik dan akhirnya terjatuh"
bak petir di siang bolong hatiku serasa di remukan, kakiku lemas, bibirku gemetaran, bapak dan juga ibuku hanya bisa menenangkan ku, tapi itu semua tidak berguna.
Aku berlari di antara bangsal bangsal rumah sakit, banyak korban korban yang di larikan ke rumah sakit yang sama, ada yang terluka parah dan banyak lagi, hampir penjuru sisi rumah sakit ku lalui.
Namun belum ku temui yang bernama Damar lelaki yang baru ku temui 4 jam yang lalu , tiba di sebuah lorong dekat dengan salah satu bangsal di sana aku melihat Vando.
Dia hanya memandang ku dengan tatapan nanar,matanya memerah,wajahnya kusut, ia memalingkan pandangannya dari ku, ku lihat nenek damar yang sudah menangis histeris.
Jadi ini semua masih permulaan, begitu juga saya yang masih belajar membuat cerita,jadi jika ada kosakata yang salah tolong di maafkan 🙏
[Brothership, Familyship, & Bromance Area]
[Not BL!]
.
.
.
Perlakuan kasar juga sikap acuh tak acuh menjadi landasan penyesalan mereka saat melihat tubuh itu terbaring kaku di ranjang pesakitan setelah sebelumnya di tangani oleh dokter. Satu kalimat yang keluar menyentak begitu dalam relung hati mengingat semua duka yang tertoreh pada sosok lembut itu.
"Tuan muda telah tiada."
Begitu katanya.
Sangat singkat namun kalimat itu tidak pernah ingin mereka dengar. Tidak sekali pun dalam hidup mereka.
Jika saja kesempatan kedua itu ada, maka izinkan mereka untuk menebusnya. Memberikan kehidupan lebih baik padanya yang mengulas luka penyesalan paling dalam bahkan tanpa sebuah kata.
"Mendekat lah, papa ingin mendengar detak jantung mu."
"Jangan makan makanan tidak sehat! Bawa bekal saja dari rumah."
"Jika berani bergadang, aku akan tidur sembari memelukmu hingga pagi."
"Diam saja di sana, olahraga berat tidak baik untuk tubuh mu yang lemah."
"Kenapa kalian semua bertingkah aneh seperti aku orang tua berusia seratus tahun?"
.
.
.
Bunga Hyacinth melambangkan duka, penyesalan, kecemburuan dan iri hati. Dalam mitosnya Hyacinth tumbuh dari darah seorang pemuda yang sangat di sayangi oleh Apollo dan Zephyr, dan dia terbunuh karena rasa iri Zephyr pada kedekatan antara si pemuda dan Apollo. Tetapi di sisi lain, Hyacinth juga memiliki makna pengampunan atas kesalahan orang lain.