JANGAN LUPA BERI DUKUNGAN DENGAN FOLLOW DAN VOTE CERITA INI. Terimakasih "Aku tidak meminta banyak, cukup pahamilah alurnya." Begitulah kata yang di ucapkan wanita itu sebelum dia benar-benar pergi meninggalkan aku sendiri di tengah lapang tandus yang diselimuti oleh kabut hitam. Senyuman itu masih terbayang di benakku. Dia tersenyum penuh arti kala itu. Apa kau tau bagaimana perasaanku? Tidak, aku tidak meminta kalian untuk mencoba berada diposisiku kala itu. Aku tidak meminta kalian untuk membandingkan pengalaman kalian denganku. Kau tak perlu membayangkannya, aku yakin ini tidak akan terbayangkan sama sekali. Kini aku sudah bebas, semuanya sudah lepas, wanita yang saat ini berada dipelukanku adalah penyelamatnya. Dia menarikku saat kabut kala itu akan menelanku. Memang di belakangku belum sepenuhnya aku lewatkan, terkadang aku menoleh untuk memperhatikannya. Namun wanita ini selalu membelai pipiku, dan membuatku kembali menoleh menatap cahaya cerah di depan.