Beberapa orang mungkin bertanya dalam hati, "Bagaimana bisa Intan tidak jatuh cinta sama salah satu teman-temannya?"
Jangankan orang lain, aku juga sering menanyakan hal yang sama kepada diriku sendiri. Tidak aku pungkiri, perlakuan dari teman-temanku itu sebenarnya terlalu intens untuk disebut biasa-biasa saja. Hanya saja, ada sesuatu yang terus menerus menahanku untuk terlibat terlalu jauh dalam perasaan itu.
Beberapa kali pernah tergoda untuk diam-diam menaruh rasa kepada salah satu dari mereka. Toh, ngga ada perjanjian juga tentang aku tidak boleh suka sama mereka kan? Aku perempuan mereka laki-laki, tidak ada salahnya. Orang pertama yang menarik perhatianku adalah Jaemin, ibarat cinta pandangan pertama, Jaemin yang waktu itu memakai kemeja putih sungguh membuat aku terpesona. Tidak hanya Jaemin, aku pernah berpikir untuk jatuh cinta saja kepada Renjun, karena meskipun dia pemarah, Renjun adalah manusia super baik yang pernah kukenal. Ah iya, seingatku bahkan kepada Haechan saja aku pernah mikir, "Ini anak kalau kujadikan pacar kayaknya bakalan seru."
Tapi lagi-lagi, bagaikan bongkahan batu besar yang menghantam dada, sesuatu terus menerus berbisik, "Lo gaperlu jatuh cinta sama mereka," katanya saat aku berusaha untuk jatuh cinta. Hal itu membuat aku hanya menganggap mereka teman saja. Terkadang aku bepikir apakah ada yang salah dengan diriku. Namun aku juga biasa-biasa saja dengan perasaan hampa tapi terkesan tenang ini.
Aku pernah mengejar seseorang, sampai lupa caranya bernafas dengan benar. Terlalu kuat berlari, tapi sadar kalau dia tidak akan pernah aku miliki. Sejak itu, aku selesai. Jatuh cinta adalah sebuah rasa paling asing dan terlalu istimewa untuk aku nikmati kembali.
September, 2021.
Cello, seorang yatim piatu yang hidup susah, mengalami kecelakaan dan terbangun dalam dunia novel yang pernah ia baca. Ia menjadi anak bungsu keluarga berpengaruh, tetapi dibenci dan dikucilkan karena dianggap bukan darah daging mereka. Keluarga Fernando justru memanjakan anak lain yang mereka yakini sebagai darah daging mereka.
Namun, kebenaran terungkap anak yang mereka banggakan ternyata hasil penukaran bayi oleh musuh mereka, sementara Cello adalah anak kandung yang sebenarnya. Penyesalan menghantui keluarga Fernando, tetapi kini Cello harus memilih menerima mereka kembali atau menjalani hidupnya sendiri.