Story cover for 00.15 o'clock by LadhyRhose5
00.15 o'clock
  • WpView
    Reads 26
  • WpVote
    Votes 3
  • WpPart
    Parts 2
  • WpView
    Reads 26
  • WpVote
    Votes 3
  • WpPart
    Parts 2
Ongoing, First published Sep 25, 2021
Hari itu seharusnya kita bertemu untuk menyelamatkan dia. Namun aku tidak datang karena   mereka menahanku dengan penjagaan yang sangat ketat.
.
.
.

"SEHARUSNYA KAMU DATANG WAKTU ITU! MUNGKIN MEREKA BERDUA TIDAK HILANG SEPERTI INI!" teriaknya dengan marah


"Maaf...." hanya kata itu yang bisa ku katakan.


"TEMUKAN MEREKA DAN BAWA MEREKA KEMBALI HIDUP-HIDUP. JIKA PUN MEREKA TELAH TIADA TUNJUKKAN MAKAMNYA!" perintah sosok yang selama ini dia anggap kekasih namun sayang itu hanya sebatas status palsu.


"Aku akan berusaha kembali dengan mereka berdua dan menyatukan aura dengan mu, lalu aku akan pergi dari kehidupan mu. Aku berjanji ketua" setelah mengatakan itu aku beranjak pergi mencari mereka dan membawanya kembali.
All Rights Reserved
Sign up to add 00.15 o'clock to your library and receive updates
or
#622kehancuran
Content Guidelines
You may also like
My Name Is Erwinda by Ka_Erwin
11 parts Complete
"Ayah!" ujar gadis kecil dipelukan Danu. "Aku sayang, Ayah!" ucapnya lagi, dan kali ini Danu benar-benar terharu. Baru kali ini ia dipanggil dengan sebutan Ayah di umurnya yang hampir kepala tiga. Danu mempercepat langkahnya menuju puskesmas terdekat, mengingat gadis itu sudah banyak kehabisan darah, lemas. Saat tiba di depan gedung putih dengan papan nama 'Puskesmas' yang terpasang di bangunan itu, gadis kecil tersebut tidak sadarkan diri lagi hingga ditangani oleh Dokter yang datang dari kota. "Apa anda ayahnya?" tanya sang Dokter usai memeriksa keadaan gadis malang itu. "Hm, a--aku... Aku bukan ayahnya ataupun keluarganya." jawab Danu. "Keponakan saya menemukannya di hutan saat kami mencari kayu bakar!" sambungnya takut dikira penculik apalagi pembunuh oleh orang lain, sungguh ia tak sekejam itu. "Oh, baiklah ikut ke ruangan saya!" Dokter menjelaskan bahwa gadis yang ia temukan itu sekarang sudah membaik, ia sangat bersyukur Danu membawanya tepat waktu kalau tidak mungkin nyawanya sudah melayang. ____ "Aku Arin, namamu siapa?" tanya keponakan Danu pada gadis yang baru pertama kali ia bawa berkeliling semenjak gadis itu dirawat. Gadis itu hanya terdiam, karena sudah lama menunggu uluran tangannya diterima Arin segera menurunkannya. Gadis itu nampak bingung, yang ia ingat hanyalah ayah. Padahal yang ia panggil ayah bukanlah ayahnya, sungguh prihatin. "Erwinda, namamu Erwinda." ucap Danu membuat semua tercengang, termasuk Dani adiknya. "Istrimu, itukan nama istrimu," ujar Arum adik iparnya itu. "Ya, kurasa nama itu cocok untuknya!" senyum kini terlukis di wajah Danu, sebelumnya hanya ekspresi datar yang ia tunjukkan setelah kepergian Erwinda istrinya. Gadis Itupun ikut tersenyum, sepertinya ia menyukai nama yang diberikan kepadanya.
TERJEBAK DALAM RASA [TERBIT] by nr_fzaaa
16 parts Ongoing
TERJEBAK DALAM RASA Amara, seorang detektif, ditugaskan menyelidiki Raka pria yang diduga terlibat dalam kasus kriminal besar. Dengan identitas baru, ia mendekati Raka, berusaha masuk ke dalam kehidupannya. Namun, Raka bukan orang yang mudah didekati. Dingin dan penuh kehati-hatian, ia tak pernah membiarkan orang lain masuk begitu saja. Amara mencoba berbagai cara, dari menciptakan pertemuan "kebetulan" hingga berpura-pura membutuhkan bantuannya. Awalnya, Raka tetap acuh tak acuh, tetapi lambat laun, dinding pertahanannya mulai runtuh. Perasaan yang seharusnya hanya pura-pura, perlahan menjadi nyata. Namun, tugas tetaplah tugas. Amara terus menggali informasi, mencari celah yang bisa membuktikan keterlibatan Raka. Sementara itu, tanpa ia sadari, Raka mulai curiga. Ia memperhatikan bagaimana Amara sering membawa percakapan ke arah kasusnya, seolah menggiringnya ke suatu pengakuan. Hingga suatu hari, Raka menemukan bukti yang mengejutkannya Amara bukanlah istri yang sebenarnya, melainkan seorang detektif yang menyelidikinya. Ia tidak langsung mengonfrontasinya, melainkan memilih untuk menguji seberapa jauh kebohongan itu berjalan. Saat Amara hampir menemukan kebenaran, bukti baru muncul, menjebak Raka lebih dalam. Ia ditangkap, dan saat itulah Amara sadar bahwa ia telah diperalat. "Kamu datang untuk menghancurkanku, dan sekarang ingin menyelamatkanku?" kata Raka dingin. "Terlalu terlambat, Amara." Kini, Amara hanya punya satu pilihan membuktikan bahwa Raka tidak bersalah. Tapi apakah setelah semua pengkhianatan ini, masih ada cinta yang bisa diselamatkan?
You may also like
Slide 1 of 10
My Name Is Erwinda cover
Auri, Cigarettes and Life cover
Miracle Of Destiny cover
Keazen (a sly world) ROMBAK!  cover
TIAP-TIAP PUNYA MASING MASING cover
ARNWOLF (END) cover
TERJEBAK DALAM RASA [TERBIT] cover
ALGENTA cover
Behind The Smile cover
only your In my heart [End] cover

My Name Is Erwinda

11 parts Complete

"Ayah!" ujar gadis kecil dipelukan Danu. "Aku sayang, Ayah!" ucapnya lagi, dan kali ini Danu benar-benar terharu. Baru kali ini ia dipanggil dengan sebutan Ayah di umurnya yang hampir kepala tiga. Danu mempercepat langkahnya menuju puskesmas terdekat, mengingat gadis itu sudah banyak kehabisan darah, lemas. Saat tiba di depan gedung putih dengan papan nama 'Puskesmas' yang terpasang di bangunan itu, gadis kecil tersebut tidak sadarkan diri lagi hingga ditangani oleh Dokter yang datang dari kota. "Apa anda ayahnya?" tanya sang Dokter usai memeriksa keadaan gadis malang itu. "Hm, a--aku... Aku bukan ayahnya ataupun keluarganya." jawab Danu. "Keponakan saya menemukannya di hutan saat kami mencari kayu bakar!" sambungnya takut dikira penculik apalagi pembunuh oleh orang lain, sungguh ia tak sekejam itu. "Oh, baiklah ikut ke ruangan saya!" Dokter menjelaskan bahwa gadis yang ia temukan itu sekarang sudah membaik, ia sangat bersyukur Danu membawanya tepat waktu kalau tidak mungkin nyawanya sudah melayang. ____ "Aku Arin, namamu siapa?" tanya keponakan Danu pada gadis yang baru pertama kali ia bawa berkeliling semenjak gadis itu dirawat. Gadis itu hanya terdiam, karena sudah lama menunggu uluran tangannya diterima Arin segera menurunkannya. Gadis itu nampak bingung, yang ia ingat hanyalah ayah. Padahal yang ia panggil ayah bukanlah ayahnya, sungguh prihatin. "Erwinda, namamu Erwinda." ucap Danu membuat semua tercengang, termasuk Dani adiknya. "Istrimu, itukan nama istrimu," ujar Arum adik iparnya itu. "Ya, kurasa nama itu cocok untuknya!" senyum kini terlukis di wajah Danu, sebelumnya hanya ekspresi datar yang ia tunjukkan setelah kepergian Erwinda istrinya. Gadis Itupun ikut tersenyum, sepertinya ia menyukai nama yang diberikan kepadanya.