Andai saja Rosaliana tak sakit saat itu, mungkin semuanya tak akan berjalan seperti ini. Berawal dari manajer cafe yang menyuruh Fanuco-laki-laki dengan segudang misteri-untuk menjaga si mahasiswi tingkat akhir itu yang sedang tidak enak badan. Tapi, bukan menjadi penjaga, ia malah dijadikan 'babu' oleh Rose.
Sakitnya usai, tapi tidak dengan hubungan keduanya. Sejak itu, mereka bukan hanya sebatas rekan kerja biasa. Kedekatan pun mulai tercipta, dan benih cinta tumbuh perlahan dengan subur, di antara mereka, atau hanya salah satunya? Entahlah.
Tapi, waktu yang terus berjalan berhasil membuka satu per satu tabir, rahasia, dan kebusukan. Entah berapa lapis topeng yang tercipta, hingga semuanya sangat susah untuk ditebak. Di luar kendali, di luar nalar, tak terduga. Berhentilah berharap, kisah cinta Fanuco dan Rose tak berakhir seperti yang kalian bayangkan.