"Mental tiap orang itu nggak sama, jangan lo samain kayak mental lo, Zam. Mereka yang terlihat baik-baik saja di hadapan lo, justru mereka yang paling gencar minta sama Tuhan buat dipulihkan mentalnya. Dan, mereka yang lo hina belum tentu lemah kayak lo. Iya, lo lemah, kalau hanya membicarakan hal lain dan sotoy tentang kesehatan mental." -- Mohammad Dzahir Assyfa, Alive 2021. "Kalian semua harus hidup untuk aku ya, janji?" -- Nadia Aristawati, Alive 2021. "Semicolon adalah simbol harapan semua orang. Ibarat kata, mereka yang ingin menyudahi hidupnya dengan titik berupa sayatan akan selalu ingat bila menatap tato ini. Iya, simbol titik koma, mereka yang ingin membunuh dirinya sendiri perlahan sadar bila hidup harus dilanjutkan, itulah kenapa ada koma dalam simbol titik koma. Biarkan titik itu menjadi hak Tuhan, Num. Kita hanya bisa menjadi koma dan menyerahkan kematian pada Tuhan. Untuk sekarang berjuang dulu ya, semangat cantik." -- Ardito Mahardika Putra, Alive 2021. "Nggak usah sok-sokan make simbol semicolon kalau kalian nggak bener-bener punya mental illness yang parah!" -- Ali Azzam, Alive 2021. "Nggak mungkin semua orang di dunia ini mentalnya baik-baik saja, Zam. Justru yang gue pertanyakan untuk lo adalah, lo gila, ya?" -- Rini Maryati, Alive 2021. "Terkadang hidup adalah hal yang paling menyakitkan." --Shanum Khanza Assyfa, Alive 2021. Kala dunia sedang tidak memihak mereka, apakah mereka masih mampu bertahan dengan segala tuntutan? Mereka adalah enam remaja beda latar belakang yang saling menjatuhkan dan menguatkan, apakah hidup akan sepenuhnya memihak mereka, ataukah mental dan kematian yang membuat mereka menyayat nadi? ⚠️rumus bunuh diri bertaburan dalam cerita ini, bijaklah memilih bacaan. Copyright©Inggridatyas & Siti Azizah 2021
32 parts