"Aku ini sudah melebur dengan sendu, menyatu dengan pilu, Hersa. Bagian mana dari melankolia yang dapat disebut waras?" Hersa termenung. Sejujurnya jawaban apa yang diutarakan nanti, harus bisa membuat Mei tetap di sampingnya. Dengan membuncah Hersa berseru, "Jika seperti itu, maka ajak aku hilang akal dan menjelajah dunia melankolis milikmu itu. Mengarungi samudra air mata." Hersa merengkuh hangat puan cantik di hadapannya. Ini kisah Mei dan Hersa yang meminta semesta untuk ramah. * Ini cerita pendek hanya 2/3 chapter *