Be Number One
  • Reads 2,360
  • Votes 243
  • Parts 20
  • Reads 2,360
  • Votes 243
  • Parts 20
Ongoing, First published Sep 27, 2021
"Ri, cubit aku deh" dengan gercepnya Ari menyubit lengan Ara.

"Aww, sakit Ri" rengek Ara sambil mengelus lengannya yang terasa perih.

"Kan kamu yang nyuruh aku nyubit, are you ok?" 

"Sakit tau liat nih berbekas" 

"Dia yang nyuruh malah aku yang kena omel" sindir Ari sambil matanya melotot.

"Ya aku masih berasa mimpi aja kalo kita akan segera ke Jakarta" ucap Ara dengan perasaan bahagia.

"Aku harap kita bisa merubah nasib yah Ra sesampainya di Jakarta " ucap Ari lirih seakan ada yang tertahan di tenggorokannya.

----------------------------------------------------------------
Bagaimana mereka bisa ke Jakarta?

Apa yang menjadi alasan mereka datang ke Jakarta?

Akan tinggal di mana  mereka sesampainya di Jakarta?

Cerita ini bukan cerita romansa apalagi cerita dewasa ini kisah si kembar meraih impian menjadi atlet badminton Indonesia.
All Rights Reserved
Sign up to add Be Number One to your library and receive updates
or
#37saudarakembar
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Kesayangan Bunda cover
THE BOSS BABY cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Duke's Grip cover
Choose Family  cover
OUR SECRET (SKYNANI X PONDPHUWIN)  cover
BABY CHANIE cover
After Graduation cover
Stars Behind the Darkness 2 cover

Dosa Ku

1 part Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.