Kupilih Hatimu
  • Reads 3
  • Votes 0
  • Parts 1
  • Reads 3
  • Votes 0
  • Parts 1
Ongoing, First published Sep 28, 2021
Terdengar sayup-sayup lirik lagu di radio anak muda malam ini, aku merasa sesak di dada mendengar lirik lagu itu yang terdengar seperti sindiran untukku. Aku hanya bisa termenung dan meratap di atas ranjang ini, sudah lebih sebulan aku tidak bisa beraktivitas seperti biasanya.

"Ibu, kenapa? Jangan sedih bu, Hara di sini." ucapan anak perempuanku Hara. Aku kaget tiba-tiba dia masuk kamarku karena aku tak mendengar pintu dibuka, mungkin aku terlalu sibuk melamun.

"Ibu tidak apa-apa Hara. Tenang saja." Sambil ku tersenyum menenangkan.

"Benar bu? Ibu harus sehat lagi ya, Hara engg..." ucap Hara tersendat tangis.

"Hus, Ibu rapopo uwis ora sah nangis Ibu sesuk sehat meneh." Ucapku mencoba menenangkan Hara lagi.

"Apa aku bisa bertahan lebih lama?" sahut batinku kecut.
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Kupilih Hatimu to your library and receive updates
or
#738kesetiaan
Content Guidelines
You may also like
ALANA: A Stepmother's Journey to Love by ytoway
38 parts Complete
Alana Refasya adalah perempuan yang nyaris tak tersentuh-elegan, mandiri, dan dihormati di dunia mode. Di usia 32 tahun, namanya bukan sekadar label, melainkan simbol eksklusivitas yang bertengger di puncak industri. Setiap gaun rancangannya bukan hanya sekadar pakaian, melainkan seni yang membingkai keanggunan. Sosialita, selebritas, bahkan bangsawan berlomba mengenakan karyanya. Wajahnya menghiasi layar-layar raksasa di kota besar, terpampang dalam cahaya gemerlap yang menciptakan ilusi kesempurnaan. Namun, kesempurnaan adalah fatamorgana yang mudah runtuh saat berhadapan dengan kenyataan. Pernikahan dengan Erland Addison membawanya ke dunia yang tak pernah ia kenal sebelumnya-sebuah rumah yang megah, tetapi kehilangan makna sebagai tempat berpulang. Ada sesuatu yang salah di rumah ini. Mereka yang tinggal di dalamnya terlalu terbiasa untuk merasa tidak dicintai. Terlalu lama mengandalkan satu sama lain tanpa pernah benar-benar percaya bahwa mereka tetap membutuhkan sosok ibu atau pasangan hidup. Dan saat itu juga, kenyataan menghantam Alana dengan keras. Keluarga ini telah porak-poranda dalam genggaman perempuan yang seharusnya menjadi tempat pulang mereka. Hancur begitu saja. Mengikis keyakinan bahwa mereka pantas dan layak dicintai. Luka-luka lama mengakar begitu dalam, kepercayaan telah lenyap, dan di dalam rumah ini-rumah yang seharusnya menjadi tempat kembali-tidak ada ruang bagi siapa pun yang mencoba masuk. Anak-anak itu menatapnya dengan sorot mata waspada, seakan menunggu saat ia melakukan kesalahan. Mereka tidak butuh ibu baru. Mereka tak ingin percaya lagi. Dan Alana pun sadar... perjalanannya baru saja dimulai. Karena ia tahu, membangun rumah bukan sekadar memiliki dinding dan atap. Bahwa memenangkan hati tidak sesederhana merancang gaun yang sempurna. Dan di tempat ini, di antara hati yang telah lama kehilangan kepercayaan, ia mengerti satu hal-sekadar usaha tidak akan pernah cukup.
You may also like
Slide 1 of 10
ALANA: A Stepmother's Journey to Love cover
The Honeymoon Is Over [FIN] cover
Thesis & Tension cover
NO REGRETS cover
RAISE THE BAR (COMPLETED) cover
Mysha(21+)  cover
BETWEEN US cover
Kembali Menjadi Balita [Shaquille]🐋 END ✓ cover
Bikin Ketagihan cover
Favorite Lecturer  cover

ALANA: A Stepmother's Journey to Love

38 parts Complete

Alana Refasya adalah perempuan yang nyaris tak tersentuh-elegan, mandiri, dan dihormati di dunia mode. Di usia 32 tahun, namanya bukan sekadar label, melainkan simbol eksklusivitas yang bertengger di puncak industri. Setiap gaun rancangannya bukan hanya sekadar pakaian, melainkan seni yang membingkai keanggunan. Sosialita, selebritas, bahkan bangsawan berlomba mengenakan karyanya. Wajahnya menghiasi layar-layar raksasa di kota besar, terpampang dalam cahaya gemerlap yang menciptakan ilusi kesempurnaan. Namun, kesempurnaan adalah fatamorgana yang mudah runtuh saat berhadapan dengan kenyataan. Pernikahan dengan Erland Addison membawanya ke dunia yang tak pernah ia kenal sebelumnya-sebuah rumah yang megah, tetapi kehilangan makna sebagai tempat berpulang. Ada sesuatu yang salah di rumah ini. Mereka yang tinggal di dalamnya terlalu terbiasa untuk merasa tidak dicintai. Terlalu lama mengandalkan satu sama lain tanpa pernah benar-benar percaya bahwa mereka tetap membutuhkan sosok ibu atau pasangan hidup. Dan saat itu juga, kenyataan menghantam Alana dengan keras. Keluarga ini telah porak-poranda dalam genggaman perempuan yang seharusnya menjadi tempat pulang mereka. Hancur begitu saja. Mengikis keyakinan bahwa mereka pantas dan layak dicintai. Luka-luka lama mengakar begitu dalam, kepercayaan telah lenyap, dan di dalam rumah ini-rumah yang seharusnya menjadi tempat kembali-tidak ada ruang bagi siapa pun yang mencoba masuk. Anak-anak itu menatapnya dengan sorot mata waspada, seakan menunggu saat ia melakukan kesalahan. Mereka tidak butuh ibu baru. Mereka tak ingin percaya lagi. Dan Alana pun sadar... perjalanannya baru saja dimulai. Karena ia tahu, membangun rumah bukan sekadar memiliki dinding dan atap. Bahwa memenangkan hati tidak sesederhana merancang gaun yang sempurna. Dan di tempat ini, di antara hati yang telah lama kehilangan kepercayaan, ia mengerti satu hal-sekadar usaha tidak akan pernah cukup.