"Her tears were real, but they didn't realize it." "She kept herself, her Ambivalent Loves, and felt more... more pain." . . Dia hanya sendiri di dalam sebuah kenyataan pahit yang dihadapi, tak ada pemberian solusi, mereka hanya memberikan tambahan goresan luka di hatinya saat ini. Mencoba seperti, "Aku baik-baik saja", di hadapan teman-temannya. Akan tetapi, mereka yang benar-benar teman dari hati pasti mengetahuinya, bahwa ia tertawa dengan mata kesedihan, yang kenyataannya ingin menunjukkan, "Aku sangat tersakiti." . Terjebak disuatu siklus antara menyakiti atau tersakiti, antara menyakiti atau menyakiti... . . DAN . . "Mana yang kau pilih?" Created by Mochimooo. 2014