Gimana ceritanya, kalau dari cewek yang ngak suka sama sifat-sifat yang buruk malah berpindah jiwa atau transmigrasi ke tubuh seorang BADGIRL?
Sekarang Alana mengalami itu. Gimana caranya ia mengatasinya?
Waktu itu Alana habis-habisan di bully sama kakak kelasnya, terus kepala bagian belakang terantuk keras ke dinding saat kakelnya dorong keras bahunya. Kepala Alana pusingnya berat banget, Alana keluar, saat mau turun dari tangga badannya terasa lemas dan kepala sangat berat berujung dia jatuh terguling ke bawah.
Alana sempat doa dalam hati, 'ya Tuhan, kalau ada kesempatan aku mau hidup dengan kehidupan ku yang baru dengan dagu yang terangkat tanpa harus di tindas seperti ini'
Hm, ternyata saat dia bangun malah berada di ruangan dengan bau obat-obatan khas rumah sakit. Alana pikir ia sudah mati, eh ternyata selamat.
Ugh! Badannya terasa remuk dan kaku, seperti sudah didiamkan tanpa pergerakkan beberapa hari atau bahkan bulan?
Eh, tunggu dulu. Saat Alana perhatikan kok rambutnya udah panjang aja? kan harusnya pendek. Memangnya udah berapa lama ngak bangun? perasaan baru sore tadi deh.
Lho-lho, kok pipi kiri Alana ikut lebam? kan yang kebentur kepala bagian belakang.
Alana memegang kepalanya, terasa di balut dengan perban.
Ini, sangat aneh. Aku lihat ke arah nakas terdapat banyak buah tangan. Di situ juga ada ponsel, ia ambil dan Alana melihat wajahnya yang sudah berbeda.
Lah, ini gimana sih?!
___________________________________
cerita hanya imajinasi. so, jangan baperan yaww!
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan