"Kiri dan kanan. Sepasang kaki memang terlihat jalan beriringan, namun sadarkah Anda? Sepasang kaki jika berjalan tak pernah saling berpapasan. Bahkan, tak mampu untuk sekedar menyapa."-Garra Bhalendra
"Tapi Anda melupakan sesuatu, sepasang kaki dialasi oleh sepasang sepatu. Saat berjalan memang tidak pernah kompak, tapi tujuannya selalu sama atau searah. Jadi, tak selamanya beda membawa petaka berujung pada perpisahan!" -Quenarra Auristela Kim
Menikah dengan orang yang kita cintai merupakan sesuatu yang wajar, tetapi bagaimana jika menikah dengan dengan orang yang sangat kita benci? Musuh bebuyutan di kampus? Inilah yang terjadi antara Garra dan Quenarra. Dua orang anak Adam yang tak memiliki perasaan sama sekali, jangankan cinta, suka pun tak pernah terbesit di dalam pikiran mereka.
Tragedi itu berawal dari niat buruk Garra Bhalendra yang ingin membuat susah wanita yang sangat ia benci, yaitu Quenarra Auristela Kim dengan cara menikahinya. Perjodohan yang memang ingin dilakukan oleh kedua orang tua mereka, melancarkan aksi Garra tersebut mempermudah niatnya.
Namun, Quen sudah memiliki seorang kekasih beda agama yang bernama Eder Sadrach. Kisah mereka bertiga pun dimulai, Quen tak dapat menolak lamaran Garra lantaran sayangnya kepada Tuan Daud, seorang single parent yang mengurus Quen dari kecil.
Tetapi dibalik itu semua, ada sisi lain seorang Garra, sikapnya yang dingin ternyata menyembunyikan sebuah kisah rahasia di masa lalu bersama seorang wanita. Begitu pun dengan Eder, dibalik niat yang kuat untuk berpindah keyakinan muncul konflik yang membawanya pada perubahan.
Apakah sebenarnya rahasia dari seorang Garra? Mampukah Quen bertahan dengan kehidupan pernikahan tanpa cinta? Konflik apa yang membawa perubahan pada Eder nantinya? Semuanya akan terjawab pada kisah spektrum hati Quenarra.
Edgar merasa beruntung memiliki Flora sebagai kekasihnya. Tak peduli jika Flora adalah gadis nerd disekolahnya.
Hanya orang bodoh yang tak menyadari betapa sempurnanya seorang Flora Ayumi Maharani.