Carnaval Day's (Utaite X Readers)
  • Reads 100
  • Votes 13
  • Parts 4
  • Reads 100
  • Votes 13
  • Parts 4
Ongoing, First published Sep 30, 2021
Utaite x readers
Ps : male utaite x female reader
Female utaite x male utaite

Straight ship~

.
.
.
Waktu terus berulang, berada di atas dan kebawah atau bahkan ke hempas begitu saja.

Di atas aku melihat pemandangan yang menyejukkan aku menyukai, angin yang selalu ku rindukan berhembus menenangkan.

Di saat aku berada semuanya sama, saat angin berhembus..aku tak dapat merasakan sapaan hangat angin yang selalu menemani.

Segala usaha..
Sudah ku lakukan, setiap tinta ku torehkan menjadi sebuah kalimat padu yang mungkin tidak bisa ku jelaskan dengan rinci

Bak visual indah yang membuatku kehilangan kata-kata

Itulah yang ingin kukatakan kepada makhluk disana!!
.
.
.
.

Fanart cover :
ᝬ @Nonon_813 on twitter
Jadwal update :
2 minggu sekali
All Rights Reserved
Sign up to add Carnaval Day's (Utaite X Readers) to your library and receive updates
or
#210utaite
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
The Qonsequences cover
Fiction -sungjake✔ cover
Kesayangan Bunda cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Rafa  cover
Kisah Tak Sempurna cover
Little Dumplings cover
After Graduation cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.