Publikasi : 20 juni 2022 END : ....? Budidayakan mengfollow akun authornya sebelum membaca ya. Plakk... Plakk... Plakk... Plakk... Empat tamparan Lala mendarat sempurna di pipi Naya. Sudah jelas Naya tak bisa melawan balik. Gadis itu hanya bisa mengadu kesakitan berkali-kali didepan manusia yang jahatnya seperti seorang Psikopat. Naya menekan pangkal hidungnya, agar tidak mengeluarkan darah segar. Pandangan semakin memburam hingga akhirnya tubuh rapuhnya jatuh ke lantai. "Selamat tidur anak sialan! Sekalian mati. Dasar pembawa beban." Lala pergi dari rumah sambil tertawa lepas meninggalkan adiknya lemah tak berdaya tanpa mau membawakan dia ke rumah sakit. "Bunda.. Ayah... Ce--cepat pu--lang.." Kepo dengan kelanjutannya? Gas lah baca ceritanya jangan lupa tambahkan ke perpustakaan kalian biar tau kalau cerita ini update.