a novel by Narani Widodo (Media Pressindo, 2014)
"Lo itu yang nggak profesional!" balas Shilla kesal. "Masih mending
gue, karena gue kelupaan, sementara lo nggak dateng sama sekali! Berarti gue
punya usaha dan lo enggak sama sekali!"
"Untuk apa usaha banyak, kalau barang yang diperluin ketinggalan?"
tanya Raka mencemooh. "Sama aja nggak kerja, kali. Cuma ngumpulin capek doang."
"Eh, jangan nyolot ya! Gue lebih senior dari lo untuk urusan mading.!"
Raka membelalak. "Senior atau junior itu bukan masalah!" seru Raka
marah, ikut terbawa emosi karena Shilla mulai membawa masalah 'senior-junior'.
"Kalau juniornya lebih cerdas dan kreatif, seniornya juga pasti kalah."
xoxoxoxoxoxoxoxox
Anak mading SMA Kartika udah biasa mendengar adu mulut antara Shilla
dan Raka setiap ngerjain display.
S-e-t-i-a-p w-a-k-t-u. Biasanya kalau udah gitu, Olga dan Putri langsung
menyingkir. Tidak ada gunanya menonton pertengkaran antara dua orang yang
terlihat bertolak-belakang: antara cewek yang nggak pernah pakai kalung
layaknya cewek normal-kecuali kalung tempat bergantungnya kamera DSLR-dan cowok
tersingkir sok perfeksionis yang sebenarnya tersingkir.
Pernah dengar istilah 'dari benci jadi cinta'? Rasanya anak-anak
Jurnalistik Mading Sekolah (JMS) sepakat kalau itu nggak bakal terjadi antara
Shilla dan Raka. Shilla lebih memilih dekat dengan Adit, cowok keren yang
awalnya mau dicomblangin ke sahabatnya. Raka sendiri lebih memilih menjadikan
OSIS sebagai pelariannya.
But, feelings are like the
weather; they come and go, and you can't control them.
⚠️ BIASAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA ⚠️
-
-
Belum sampai diambang pintu kantin Alexa kembali berhenti, lalu melepaskan pecahan beling yang menancap pada sepatunya tanpa rasa ngilu. Setelah itu ia melepaskan sepatunya, terlihatlah kaos kaki putihnya yang sudah berubah warna menjadi merah darah membuat orang-orang yang masih memperhatikan nya kembali meringis.
Baru satu langkah, sepatunya sudah berada di genggaman seseorang dan tubuhnya tiba-tiba melayang.
Alexa sedikit tersentak saat wajah seorang lelaki begitu dekat dengannya, bagaimana tidak? Jika sekarang posisinya sedang berada di gendongannya dengan ala bridal. Tangan Alexa otomatis melingkar di leher laki-laki itu, mencari pegangan karena takut terjatuh. Apalagi sekarang ia hanya digendong menggunakan satu tangan, bayangkan hanya tangan kanannya saja yang menopang kaki Alexa, sedangkan tangan kiri laki-laki itu menjinjing sepatunya.
-
-
#1 transmigrasi (051224)
#5 fiksi (110125)
#1 partnerincrime (221224)
#5 narkoba (241224)
#1 anakmotor (241224)
#1 motor (080125)
#1 gengmotor (030125)
#2 acak (140125)
#3 fiksiremaja (090125)
#8 sekolah (110125)
#1 cintasma (140125)
#1 fiction (170125)
#9 love (170125)
#2 cintasekolah (190125)
#3 geng (200125)