Harsana Karsa adalah anak petani anggrek yang dibesarkan keluarga dari pihak ibu yang sedang menimba ilmu di kampus hijau Wageningen University and Research Centre, Belanda.
Suatu hari nenek dari pihak ibu memberi kabar bahwa dirinya diakui oleh keluarga ayahnya, sesuatu yang mustahil di masa lampau. Titah sang nenek yang menyarankannya datang untuk menunjukkan harga diri tak bisa ditolak meskipun Karsa malas karena keluarga sang ayah hanya memberikan waktu seminggu.
Bagi Karsa yang disiplin, tujuh hari cukup untuk mempersiapkan kepulangannya dari negeri kincir angin ke Indonesia. Namun, waktu yang relatif panjang tak berarti ketika membentur ego dan kebiasaan lingkungan sosialnya.
Masalah semakin rumit karena Fianne-- seseorang yang membantunya-- menagih janji dan terus mengganggunya. Waktu terus bergulir. Tak ingin menimbulkan kegaduhan
baru, Karsa terpaksa mengajaknya ikut serta.
Lama perjalanan yang seharusnya kurang dari satu kali dua puluh empat jam menjadi titik balik hidupnya.
Bagaimana serunya petualangan Karsa dan Fiane dari Wageningen ke beberapa kota yang mereka singgahi di Indonesia? Apakah Karsa berhasil menemui keluarga ayahnya sesuai batas waktu yang ditetapkan? Mengapa mereka hanya memberi waktu yang singkat pada Karsa?
*****