Vindictive [M]
  • LECTURAS 5,439
  • Votos 464
  • Partes 7
  • LECTURAS 5,439
  • Votos 464
  • Partes 7
Concluida, Has publicado oct 07, 2021
Contenido adulto
"There is nothing on which it is so hard as poverty."

-

Sebuah rangkaian kata afirmasi yang dipegang erat oleh setiap individu. Terutama bagi kaum proletarian dimana mereka mendambakan stabilitas finansial, juga yang terklasifikasi sebagai borjuis sekalipun. Menumbuhkan spirit yang tinggi dalam mencapai kehidupan bahagia disertai gelimang harta.

Bagi mereka, tanpa harta kehidupan bahkan jauh lebih mengerikan dibandingkan kematian.

Sebagai penyintas keluarga yang dilabeli proletar, Hwang Yiseul mengonfirmasi akan kesengsaraan psikologis yang digambarkan sedemikian rupa mengerikan. Faktanya, hal itu tidak membuat dirinya menggunakan segala cara demi meraih sumber kebahagiaan yang bersifat sementara tersebut.

Namun oleh sebab obsesi sang kakak terhadap suatu kekayaan, Hwang Yiseul menjadi semakin jauh dari kehidupan normal yang dahulu dimilikinya. Kini terjerat ke dalam kehidupan kelam seorang pria borjuis. Menghadapkannya kepada dua pilihan.

Diam dalam ketertindasan atau mengembalikan derajatnya sebagai wanita melalui pembalasan dendam.


// 𝙑𝙄𝙉𝘿𝙄𝘾𝙏𝙄𝙑𝙀 : having or showing a strong or unreasoning desire for revenge //



-


⚠️ [ 𝗠𝗮𝘁𝘂𝗿𝗲 𝗥𝗼𝗺𝗮𝗻𝗰𝗲 | 𝗦𝗵𝗼𝗿𝘁 𝗦𝘁𝗼𝗿𝘆 ]



© chokoolava
#1 in namjoonff • July 3, 2022
#1 in ffseokjin • July 17, 2022
Todos los derechos reservados
Regístrate para añadir Vindictive [M] a tu biblioteca y recibir actualizaciones
O
Pautas de Contenido
Quizás también te guste
That Naughty Monster is My Boyfriend de aileesinclair
24 Partes Continúa Contenido adulto
"Tubuhmu sempurna... padat, berisi, ramping, dan begitu menggoda. Bahkan aromamu membuatku ketagihan. Aku ingin menikmati setiap inci darimu, sayang." _________ Shadowbrook Camp - nama yang sudah dikenal luas. Destinasi favorit bagi para siswa yang ingin menikmati keindahan alam, berpadu dengan hutan lebat, pohon ek yang menjulang tinggi, serta sungai jernih yang mengalir tenang. Di siang hari, tempat ini tampak seperti surga tersembunyi. Namun, saat malam tiba, desas-desus yang beredar membuat tempat ini berubah menjadi bayangan penuh misteri. Sudah banyak yang mencoba menantang mitosnya, tapi mereka tak pernah kembali. Tanpa jejak. Tanpa petunjuk. Hanya satu aturan yang selalu diingat oleh para pengunjung: Jangan berkeliaran setelah jam 11 malam. Lyora Cassiane Everlyn, gadis ceria dan humoris, tidak pernah percaya pada mitos semacam itu. Baginya, cerita seram hanya bualan untuk menakut-nakuti orang yang mudah terpengaruh. Namun, rasa penasaran menguasainya ketika kelasnya mendapat kesempatan berkemah di Shadowbrook Camp. Pada malam pertama, Lyora memutuskan untuk melanggar aturan itu. Tepat pukul 11.15 malam, ia melangkah keluar dari tendanya. Angin dingin berdesir pelan, membawa bisikan-bisikan samar. Hutan yang tadinya tampak damai kini terasa begitu mencekam. Di antara bayangan gelap, sepasang mata tajam menatapnya. Ia seharusnya lari. Ia seharusnya takut. Tapi mengapa monster yang selama ini dibicarakan... terlihat begitu memikat? Dan yang lebih mengejutkan, kenapa makhluk itu malah menyebut dirinya sebagai pacarnya? Tepat detik itu, satu yang ia pikirkan adalah lari sejauh mungkin. ‼️DO NOT PLAGIARIZE MY STORY‼️ _________ Disclaimer! • Bukan Fanfiction! • 100% Fiction, Harsh words, 18+ • Cover by Pinterest | Inspired by the figure Park Jonggun • The character's name is not the original. 2025©aileesinclair
Quizás también te guste
Slide 1 of 9
The Prisoner cover
Appeal cover
CARA LARANA cover
Beautiful Pain JUNGKOOK (SUDAH DIBUKUKAN) cover
Cimmerian✔ cover
Cheese cover
That Naughty Monster is My Boyfriend cover
THE MISTER cover
BLACK DOG cover

The Prisoner

52 Partes Continúa Contenido adulto

Dunia sama halnya dengan misteri. Segala hal di dalamnya menyimpan rahasia yang ketika terungkap akan menimbulkan dua pandangan berbeda; antara mengagumkan atau justru malah menakutkan. Bagi Shin Jihwan mengakhiri hidupnya ketika dunia terasa begitu menakutkan adalah pilihan paling tepat. Tapi Jun Jungkook sama sekali tidak setuju pada pilihan itu. Saat Jihwan berusaha menghabisi nyawanya sendiri, Jungkook menghampiri dengan aura kemarahan yang signifikan. Baginya, nyawa seseorang merupakan hal yang penting dan dia tak bisa membiarkan Jihwan mati hanya karena keputusasaan. Tatkala mereka dipertemukan lagi untuk yang kedua kalinya dengan situasi yang berbeda, Jungkook merasa bahwa ia memang telah ditakdirkan untuk tetap terikat dengan wanita itu. Sampai suatu ketika, Jungkook mulai menyadari bahwa Jihwan lebih dari sekadar tawanan yang pelan-pelan berhasil menyelinap ke hatinya.