Anna menatap wajah Ayahnya. Meskipun samar, dia bisa melihat sorot mata pria itu. Ada sesuatu yang dipikirkan orang itu. Tapi, Anna tidak tahu sebelum dia tahu apa yang terjadi.
"Apa yang sebenarnya terjadi?"
"Nanti kita bicara, kejar dia Anna. Beritahu centeng-centeng ... dan polisi perkebunan ...."
"Ya ... baiklah."
Anna bergegas meninggalkan kamar orang tuanya. Dia berhenti ketika sampai di depan pintu. Gadis itu membalikan badan. Dia melihat senapan yang tergantung di dinding. Dengan gaun yang terciprat darah, Anna berusaha berjalan lebih cepat. Dia mengangkat gaun tidurnya hingga ke lutut. Senapan di dinding diambil kemudian dengan kedua tangannya.
Dengan senapan di tangan, Anna berlari keluar melalui pintu belakang. Astaga! Anna kaget ketika mendapati seorang penjaga sedang bergumul dengan pria berpakaian serba hitam.
------------------------------------
Anna, Pratiwi dan A Ling terlibat dalam usaha pencarian pencuri surat berharga milik Tuan Eickman. Ketiga gadis itu memiliki peran dalam menentukan masa depan orang-orang terdekatnya.
Di serial ini, Panca dan 3 gadis tangguh itu harus berhadapan dengan orang-orang yang mencoba mencelakai mereka. Mampukah mereka melewati setiap rintangan yang dihadapi?
----------------------------------
Masih berlatar masa Hindia Belanda sekitar akhir abad ke-19, cerita kali ini membawa kita pada masa dimana tanah Jawa masih dilingkupi berbagai budaya yang sangat beragam dan bertolak belakang. Orang Eropa dan orang pribumi memiliki adat yang sama sekali berbeda. Mulai dari cara mereka berpakaian hingga gaya hidupnya yang lebih luas.
---------------------------------
Terimakasih sudah membaca, berkomentar serta memberi tanda bintang. 🙏
Ratu Ayu dyah kencana wungu menjadi ratu di Majapahit saat usianya masih remaja.
Kecantikannya sangat terkenal seantero Majapahit, hal inilah yang membuat banyak pangeran yang ingin mempersunting dirinya, termasuk salah satu adipati bawahan Kebo marcuet, yang merupakan seorang adipati Blambangan.