Panca dan 3 Gadis Tangguh
  • Reads 6,257
  • Votes 1,737
  • Parts 75
  • Reads 6,257
  • Votes 1,737
  • Parts 75
Complete, First published Oct 08, 2021
Anna menatap wajah Ayahnya. Meskipun samar, dia bisa melihat sorot mata pria itu. Ada sesuatu yang dipikirkan orang itu. Tapi, Anna tidak tahu sebelum dia tahu apa yang terjadi.

"Apa yang sebenarnya terjadi?"

"Nanti kita bicara, kejar dia Anna. Beritahu centeng-centeng ... dan polisi perkebunan ...."

"Ya ... baiklah."

Anna bergegas meninggalkan kamar orang tuanya. Dia berhenti ketika sampai di depan pintu. Gadis itu membalikan badan. Dia melihat senapan yang tergantung di dinding. Dengan gaun yang terciprat darah, Anna berusaha berjalan lebih cepat. Dia mengangkat gaun tidurnya hingga  ke lutut. Senapan di dinding diambil kemudian dengan kedua tangannya.

Dengan senapan di tangan, Anna berlari keluar melalui pintu belakang. Astaga! Anna kaget ketika mendapati seorang penjaga sedang bergumul dengan pria berpakaian serba hitam. 

------------------------------------

Anna, Pratiwi dan A Ling terlibat dalam usaha pencarian pencuri surat berharga milik Tuan Eickman. Ketiga gadis itu memiliki peran dalam menentukan masa depan orang-orang terdekatnya.

Di serial ini, Panca dan 3 gadis tangguh itu harus berhadapan dengan orang-orang yang mencoba mencelakai mereka. Mampukah mereka melewati setiap rintangan yang dihadapi?

----------------------------------

Masih berlatar masa Hindia Belanda sekitar akhir abad ke-19, cerita kali ini membawa kita pada masa dimana tanah Jawa masih dilingkupi berbagai budaya yang sangat beragam dan bertolak belakang. Orang Eropa dan orang pribumi memiliki adat yang sama sekali berbeda. Mulai dari cara mereka berpakaian hingga gaya hidupnya yang lebih luas.

---------------------------------

Terimakasih sudah membaca, berkomentar serta memberi tanda bintang. 🙏
All Rights Reserved
Sign up to add Panca dan 3 Gadis Tangguh to your library and receive updates
or
#1jagoan
Content Guidelines
You may also like
Panca dan Amarah Sophia by MYAnsori
59 parts Complete
Ketika berjalan pelan, pikirannya dihinggapi ketidaknyamanan. Tidak seperti sebelumnya. Bukan sebuah kecurigaan tetapi perasaannya mengatakan jika akan ada sesuatu yang terjadi. Perasaan yang sudah lama tidak lewat ke relung hatinya. Bukan perasaan takut melihat makhluk halus atau ditodongkan senjata api. Sebuah perasaan waspada bercampur kekhawatiran tak beralasan. Tangan kiri orang itu memegang ujung senapan. Dia memastikan jika senjatanya siap digunakan. Sepatu but kulit lembu yang dikenakannya menginjak lumpur. Sisa hujan sore tadi membuat jalan Batavia yang tak beraspal menjadi arena lumpur yang memanjang. Ah, sepatuku kotor lagi. Padahal aku malas mencucinya. Ketika pria itu mempermasalahkan sepatu yang kotor, dia tidak menyadari ada sesuatu di hadapannya. Wajar, matanya lebih suka memperhatikan kakinya di bawah lampu jalan. Sehingga matanya tidak memperhatikan sekeliling. Meskipun itu membahayakan dirinya. "Argghhh!" Dia tidak sempat melakukan apa-apa. Tubuhnya terdorong ke tanah. Senjata di tangan pun tidak berguna untuk membela diri. Selanjutnya, dia tidak sadarkan diri. ---------------------------------------------------- Ada lagi #SerialPanca selanjutnya yang bisa anda baca. Masih berlatar masa Hindia Belanda akhir abad ke-19. Membawa anda pada sebuah kejadian tak terduga dari kacamata seorang anak remaja. Panca kembali terlibat dalam sebuah urusan pelik tanpa bisa menghindar. Terima kasih sudah mampir, berkomentar dan membubuhkan tanda bintang. Semoga terhibur.
You may also like
Slide 1 of 10
Ksatria Majapahit 4 Legenda Jaka Umbaran cover
Daily Life Mahendra's Family (SEVENTEEN × HONG EUNCHAE) cover
Panca dan Amarah Sophia cover
Panca dan Tragedi Lumbung Padi cover
Predestinasi (Tamat✅) cover
Habits ✓ cover
Panca dan Manusia Api cover
Panca dan Sang Pemburu cover
Detik Detak✓ cover
Restart (Omegaverse) cover

Ksatria Majapahit 4 Legenda Jaka Umbaran

25 parts Complete

Ratu Ayu dyah kencana wungu menjadi ratu di Majapahit saat usianya masih remaja. Kecantikannya sangat terkenal seantero Majapahit, hal inilah yang membuat banyak pangeran yang ingin mempersunting dirinya, termasuk salah satu adipati bawahan Kebo marcuet, yang merupakan seorang adipati Blambangan.