Airis ialah gadis sederhana yang bersekolah di salah satu SMA swasta di kota kelahirannya, ia tidak suka bergaul, jutek dan kebetulan memang tidak ada yang ingin bergaul dengannya kecuali Wella. Airis bukan gadis lemah yang kalau di bully tidak melawan, siapapun yang mengganggunya siap-siap saja kena tampar.
Airis tidak mengenal dengan yang namanya "cinta". Suka sama laki-laki aja belum pernah paling engga Airis cuma suka sama artis idolanya Shawn Mendes, yah tapi kan itu artis internasional gak mungkin bisa dicapai.
Ofik, Tylla, Puput, Kirana, Angga, Dora, Elwin dkk satu kelas.
Ofik, yup dia paling hobi mengganggu Airis, mencari gara-gara berujung berantem.
Tylla, Puput, Kirana, tiga serangkai yang kemana-mana selalu bertiga ini yang paling sensi sama Airis. Bawaannya pengen ngebully Airis aja. (Jangan ditiru!)
Angga, Dora dkk, mereka biasa-biasa aja sama Airis setidaknya tidak pernah ikut-ikutan menganggu Airis.
Nah yang satu ini namanya Wella, gadis ini bersuara lembut, baik hati, polos, tubuh mungil, dialah satu-satunya dikelas yang sering menyapa Airis mengajaknya berteman.
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan