Tinggallah sebuah keluarga yang hanya memiliki seorang emak dan dua anak perempuan. Mbak Nana dan Rima. Mereka sama-sama memiliki ambisi untuk mewujudkan mimpinya. Tidak perdulikan pandangan yang merendahkan. Ataupun batas tinggi yang menjadi aturan. Mbak Nana berakhir manis dengan mimpinya. Apakah Rima akan sama? Berakhir mewujudkan mimpi yang dia inginkan. Bagaikan langit dan bumi. Mbak Nana pandai dalam segala hal. Pun dalam pelajaran matematika yang selalu Rima takutkan. "Bantuin Rima, ya Mbak. Ada tugas matematika sepuluh nomer." Lihatlah. Rima selalu menganggap enteng selama ada Mbak Nana. Pikirnya.