Di antara riuhnya Gebyar yang di adakan di Ryun internasional High school, Tsaqif As Sabiq, putra seorang kiai terpandang di kota Jakarta, melihatnya untuk pertama kali. Seorang gadis dengan wajah datar, Namun auranya terlihat selembut kelopak bunga dan menimbulkan tatapan yang menyimpan dunia yang tak ia mengerti. Ia tak tahu namanya, tak tahu dari mana asalnya. Yang ia tahu, sejak hari itu, bayangan gadis itu menetap di sudut pikirannya.
Tsaqif menyebutnya 'Gadis Bunga'. Sebutan yang terasa akrab, meski ia belum pernah mengucapkannya langsung. Ia mencoba mencarinya, menelusuri jejak samar yang ditinggalkannya di antara keramaian. Namun, seperti angin yang membelai lembut lalu menghilang, gadis itu seakan tak pernah ada.
Siapa dia? Mengapa pertemuan sesingkat itu mampu mengguncang keyakinannya? Di antara batas yang ia junjung dan perasaan yang tak bisa ia abaikan, Tsaqif mulai memahami bahwa takdir sering kali bersembunyi di balik teka-teki. Dan terkadang, sebuah nama bukanlah awal dari sebuah kisah-melainkan pencarian yang akan mengubah segalanya.
Namun, apakah takdir akan mempertemukan mereka kembali, atau gadis itu hanya sekuntum bunga yang mekar dalam ingatan?
Aza tak menyangka akan di pertemukan kembali dengan Altha, di saat dia sudah hampir melupakan laki-laki itu. Terlebih fakta mengejutkan, Altha merupakan penerus utama pondok pesantren yang ia tinggali.
Aza cukup tahu diri, ia sudah biasa menelan kecewa, egois jika ia tetap menerobos maju di saat dirinya selalu di pandang sebelah mata oleh warga pondok. Namun satu hal yang membuat Aza bimbang, sifat Altha, perilaku Altha, yang berubah drastis dari terakhir kali mereka bertemu.
"Cuma kita berdua doang Gus yang
di sini?"
"Emang kenapa?"
"Padahal dulu Gus sering ngingetin Aza kalo kita bukan muhrim, apalagi berduaan kaya gini."
"Itukan dulu, sekarang nggak lagi. Saya kaya gini juga ke kamu doang kok."
"Sikap Gus yang kaya gini bikin Aza
bingung tau."
"Simpan aja rasa penasaran kamu sampai saya bisa menjawabnya."
*****
Sebenarnya ada hubungan apa di antara mereka berdua? Akankah Aza tetap maju, atau malah mundur menjauh dan tetap berdiri di maqomnya?
__________________________________
IG penulis : elkyeee001
Cover by : Cistyart
__________________________________