Prolog "Nyatanya, semesta memihak padaku, Noona!" seru Jungkook sambil tersenyum simpul. Jieun menatap Jungkook dengan penuh amarah. Tapi, amarah dalam hatinya tidak bisa dia ungkapkan langsung pada Jungkook. Ia hanya memilih terdiam, dan bergumul dengan hatinya. Tak terasa air matanya jatuh membasahi pipi. "Noona, sejauh apapun kamu pergi, jika kamu ditakdirkan untukku, maka kamu akan tetap menjadi milikku" lanjut Jungkook. "Berhentilah membuang waktumu!" Tangis Jieun pecah tak terbendung lagi. Hatinya remuk bahkan mungkin hancur sehancur-hancurnya. "Kenapa? Kenapa harus aku?" tanya Jieun. Bukan untuk Jungkook, tapi untuk dirinya sendiri.