Sequel of Crazy Man
Mengandung kebaperan dalam cerita ini, siapkan mental kalian sebelum membaca agar tidak melenyot sepanjang part.
#1 in badgirl [28/04/2022]
#1 in misteri [27/02/2022]
#1 in fiksiumun [11/12/2021]
#2 in spiritual [28/04/2022]
#3 in ustad [21/05/2022]
#4 in terbitjaksamedia [11/02/2022]
#6 in Remaja [16/01/2022]
#7 in Fiksi Remaja [16/01/2022]
#13 in Random [31/01/2022]
#15 in Fiksi Umum [18/01/2022]
#20 in Taaruf [15/12/2021]
#37 in Boy [20/12/2021]
Dia bukan ustadz, dia hanyalah seorang santri yang sedang mengejar cintanya. Namanya Alexander Khadafi Rayen, sejak menjadi embrio Khadafi sudah banyak mendapatkan rintangan hidup, dari bundanya yang ingin menggugurkannya sampai maut yang sedang menanti roh ayahnya.
"Saya mencintaimu, Xaula, besok saya akan datang kerumah untuk meminang kamu."
Xaula mengerjapkan matanya berkali-kali, tidak percaya dengan ucapan yang dilontarkan guru Agamanya barusan.
"Ustadz jangan bercanda, saya ini cewek brandal tidak pantas bersanding dengan anda."
Xaula Robiatul Adawiyah, gadis berandal yang suka balap liar, berparas cantik, susah diatur, namun hidupnya dipenuhi kepedihan.
Walau sering ditolak oleh Xaula, tidak memungkinkan Khadafi untuk putus asa begitu saja, dia terus memperjuangkan cintanya yang sudah lama ia tunggu.
***
"Xa-ula, dia siapa?" Tanya Khadafi dengan suara paraunya.
"Maaf, tadz, gue nggak bisa nikah sama lo, dia udah kembali,"
Akankah kisah antara guru agama dan ketua gengster menyatu?
"Xaula, saya sakit,"
"Lo udah gede, tadz, jangan apa-apa ngadu ke gue! Gue lagi sama Adit, JADI JANGAN GANGGU GUE LAGI!"
***
"Bunda, kakak kangen Xaula,"
"Sayang, Xaula sudah memilih pilihannya sendiri. Belajar ikhlas, ya, gantengnya bunda."
Plagiat jauh-jauh dari cerita ini kalo ngga mau diruqyah sama authornya!!
Start : 25 November 2021
End :
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan