Perkenalkan namaku Agris, Agris Purnomo. Dan aku sampai di tahun kedua sekolah menengah atasku, sudah menerima belasan kali penolakan cinta. Apakah itu kutukan? Yakinlah, tidak ada di dunia ini yang namanya kutukan dan kebetulan. Semua hal itu realistis dan terencana. Apa yang kita dapat pastinya sesuai dengan skema lingkungan yang sudah berlaku. Di ujung pangkalnya sana pasti ada sebuah tuas awalan, yang menentukan ke akhir mana yang ingin dituju. Di sisi lain, penampilan, apakah aku jelek? Tepat sekali. Asal tahu saja, aku sendiri sudah melakukan survei dan hasilnya mendekati 100% sangat tidak menarik. Kulit gelap, tambun, pendiam, suram, payah dalam olahraga, nilai pelajaran pas-pasan bahkan cenderung rendah dan berkacamata. Hanya sekian? Masih banyak lagi. Tentunya semua itu tidak kudapat begitu saja, dengan usaha keras dan perjuangan. Beberapa kali seminggu harus rutin berjemur di pantai, memakan lima sampai enam porsi makanan sehari dan itu masih secuil dari usaha keras ku. Dan hasilnya dari semua itu, masih teramat minim. Aku punya ambisi besar, seratus, ya seratus kali yang harus aku dapatkan.