Neila menolak ajakan khitbah dari Rama. Usianya yang baru menginjak 19 tahun, membuat ia tidak mempunyai keyakinan untuk berumah tangga. Selain alasannya karena usia, ia juga tidak percaya diri untuk menikah dengan Rama yang menjadi tetangganya satu tahun lalu.
Sifatnya yang pendiam membuat Neila kurang berinteraksi dengan tetangga atau teman seusianya. Sama halnya dengan Neila, Rama juga orang yang tertutup dan hanya bicara seperlunya saja. Tapi, entah dapat keberanian dari mana sehingga ia memberanikan diri untuk meng-khitbah Neila gadis manis yang menjadi putri bungsu dari keluarga Hasan.
31 tahun, usia Rama yang terlalu matang untuk menikah, bahkan mungkin seharusnya sudah menggendong seorang anak, ia terburu-buru mengajak Neila ke jenjang yang lebih serius. Itulah alasan Neila menolaknya, terlalu "terburu-buru".
Sebelum baca, yuk bantu follow dulu. Dan jangan lupa bantu suport buat cerita pertama aku. Thankyou<3
Prisha nyaris menghabiskan dua windu hidupnya untuk mencintai seorang saja pria. Terjabak friendzone sedari remaja, Prisha tidak pernah menyangka jika patah hatinya gara-gara Paradikta menikah dapat membuatnya hampir mati konyol. Dia baru saja bebas dari jerat derpresi saat melihat Paradikta justru kembali ke dalam hidupnya dengan aroma-aroma depresi yang sangat dia kenali.
"Kamu pikir, kematian bakal bawa kamu ke mana? Ketemu Saniya? Kamu yakin udah sesuci dia? Jangan ngimpi Radi!"
"Mimpi? Ngaca! Bukannya itu kamu? Menikahi saya itu mimpi kamu kan?"
Dan, Prisha tahu jika Paradikta yang dua windu lalu dia kenal saat ini sudah tidak lagi ada.