No Longer
  • Reads 1,356
  • Votes 204
  • Parts 7
  • Reads 1,356
  • Votes 204
  • Parts 7
Ongoing, First published Oct 11, 2021
"Jadi bagaimana? Mau mengajariku resonansi tidak?" Tiba-tiba saja Doyoung sudah merangkak mendekati Taeil. Menatap sang Hyung lekat, ia berucap setengah berbisik, khas suara husky-nya, "Resonansi terbaik bermula dari rongga mulut, dihantarkan ke seluruh organ resonator hingga mendorong suara menggema lantang ke depan. Teknik vokal rumit yang hanya bisa dilakukan olehmu sejauh ini."

Doyoung mendekatkan bibirnya tepat di hadapan bibir Taeil. "Aku penasaran, apa kau benar-benar hebat berurusan dengan mulutmu?"

------------------------------------------

Menggeluti industri hiburan yang sarat persaingan, bukan berarti menyurutkan membangun hubungan. 

Karena sejatinya ... hiburan adalah tentang kenyamanan menjalani kehidupan.

Walau terkadang harus takluk pada seleksi alam yang menghadapkan kawan menjadi lawan.

Pertemuan dan perpisahan tidak lagi terelakan. 

Hubungan dan ikatan tidak lagi tertahankan.

Seperti malam berhujan yang tidak lagi menawarkan kehangatan.

Seperti dia ... yang tidak lagi sejalan.

No Longer.
All Rights Reserved
Sign up to add No Longer to your library and receive updates
or
#969music
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
BABY CHANIE cover
Kisah Tak Sempurna cover
brother ; drarry cover
Kesayangan Bunda cover
antagonis wife [PO] cover
After Graduation cover
Selena (Wanita Panggilan) cover
Duke's Grip cover
𝐒oerabaja, 1730 cover

Dosa Ku

76 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.