Kepakan sayap burung elang gagah membelah langit kota yang muram siang itu. Gemuruh tanpa henti menggerutu di sela embusan angin yang disusul jutaan tetes air hujan membentuk tirai. Lalu lalang berjuta manusia seakan semakin riuh dibuatnya. Aroma aspal jalanan yang basah terkena hujan, gerbong kereta cepat yang memekik, ratusan payung warna warni yang terkembang serentak bak kelopak bunga di musim semi. Dan aku, seorang perempuan dengan hati tak berbentuk berusaha menjalani kehidupan agar terlihat normal dan baik - baik saja. Seperti idealnya perempuan di usiaku. Bekerja, bersosial, menjalin hubungan dan tidur.