Saat itu hujan. Dan saat itu aku berteriak memaki hujan. Hujan yang telah merenggut harta yang paling berharga yang kumiliki. Hujan yang telah merebut cinta yang tak dapat kuambil kembali. Hujan yang telah menorehkan luka yang pedihnya tak dapat terobati. "Aku benci Hujan! Benci!" Teriakku dengan suara mengalahkan desir rintik hujan. " Tapi sampai kapan?" Ujar seorang pria yang tiba-tiba berada di samping Naya. "Kemari, genggam aku. Kita bersama akan lewati kejamnya hujan" "Aku akan membantumu, bertahan lah" " Seharusnya sejak lama aku tidak percaya padamu" Aku bertahan dengan luka.
1 part