Attention.
Cerita ini hanya fiksi belaka yang terinspirasi dari beberapa kejadian di sekeliling kita.
Kesamaan nama tokoh, latar belakang cerita, dan kejadian, hanyalah kebetulan semata.
"Untuk pertama kalinya Ibu ingin meminta sesuatu darimu, Nura."
Perasaan Nura sudah tidak nyaman saat wanita yang merupakan Majikan dari Ibunya ini datang menemuinya, apalagi kalimat yang baru saja terucap dari beliau seolah menyiratkan jika beliau tidak menerima penolakan dari Nura yang sudah banyak menerima bantuan dari keluarga Wiraatmaja. Mulai dari menyekolahkan anak pembantu sepertinya, hingga menanggung biaya pengobatan Ibunya walaupun kini Ibunya sudah meninggal.
Di saat duka masih menyelimuti Nura, Nyonya Wiraatmaja justru datang meminta sesuatu dari Nura, beliau tidak sendirian, beliau datang bersama dengan Bagas, putra sulung beliau yang merupakan seorang Perwira Militer, dan juga istri Bagas, Helena.
Meminta sesuatu yang rasanya ingin membuat dunia Nura yang sudah gelap menjadi runtuh seketika.
"Ibu mohon, jadilah istri siri Bagas, dan berikan bayi untuknya dan Helena."
"Kau tidak akan hamil,"
Kegiatan Abigel yang tergesa-gesa ingin meminum obat yang baru saja ia temukan didalam laci terbatuk seketika mendengar suara berat dari belakangnya. Dan___ sejak kapan pria itu berdiri disitu?
"Maksut om?"
"Saya tidak bisa punya anak,"
Wajah panik Abigel berubah kaget, jadi maksutnya pria jangkung berbadan kekar didepannya ini mengatakan bahwa dirinya tidak subur? Alias infertilitas?
What?
Dirga mendekati perempuan yang sekarang terduduk lemas dengan selimut tebal yang masih membungkus tubuhnya.
Entah karena syok akan ucapannya barusan atau baru teringat dan menyesali akan kejadian semalam, atau apapun itu ia tidak peduli.
"Kau memang tidak akan hamil, tapi Jangan sampai ada rumor yang tidak jelas, saya benci dengan scandal, kau pahamkan apa saja yang bisa kuperbuat, jadi jangan coba bermain-main lagi denganku," peringat Dirga.
Setelah meninggalkan sebuah cek bernilai ratusan juta diatas nakas. Pria itu berbalik dan pergi dari sana dengan gaya angkuh-nya.
____
Abigel menatap nanar benda yang berada ditangannya. Bagaimana bisa ucapan yang ia dengar beberapa hari yang lalu bisa semeyakinkan itu ditelinganya.
"Sekali bikin langsung jadi? Dasar om om jelek!"
"Katanya aman, gak bakal hamil,"
"Ini kok garis dua?"
____
Penasaran? Baca kuy!
18+
Revisi nunggu cerita tamat🙏