Seperti biasa. Kehidupanku yang sangat suram kembali berulang tanpa henti-hentinya. Semua yang kulakukan hanya akan membuat semua ini menjadi kembali suram. Hanya satu yang membuat hidupku seakan-akan kembali cerah. Adikku. Dialah satu-satunya alasanku bahagia. Dia bagaikan pelita yang mencurahkan gelap dalam hidupku. Tetapi, Setiap aku meninggalkannya, selalu saja membuatku teringat dengan tragedi yang aku sesali di masa lalu. Kehilangan keluarga adalah sesuatu yang sangat buruk. Bagiku, kehilangan saudaraku dan Ibuku kemudian digantikan oleh sesuatu yang sama sekali tidak aku inginkan adalah bagian yang terburuk dalam hidupku. Ini bukanlah yang kuinginkan. Alzo, satu-satunya tujuan hidupku yang tak ingin kulepas dari pelukanku.