"Daddy!" Kai menutup matanya, ia masih bersikap tenang, Tubuh Kai mundur bersama kursinya memberi celah untuk Daisy yang dengan acuh duduk di atas pangkuan Kai, anak itu membuat Kai diam saat Daisy meletakan satu persatu foto beberapa wanita di atas meja Kai, ada sekitar 9 foto yang Daisy letakan disana, sebelum anak itu mendongak menatap ayahnya.
"Apa ini sayang?" Tanya Kai.
"Dad, coba tunjukan yang mana Mommy?"
Kai, sungguh hampir tersedak ludahnya sendiri detik itu, matanya serta merta melebar menatap wajah polos putrinya yang nampak tidak sabar.
"...Daisy, apa maksudmu?"
"Daddy, semalam Daddy yang mengatakan kalau Mommy adalah wanita paling cantik di dunia, aku hanya ingin tau bagaimana wajah Mommy, jadi aku mencarinya di laptop Aunty Cris tapi kenapa banyak sekali foto wanita yang muncul Dad? lalu yang mana Mommy?"
Ya Tuhan..
Kai tidak tau harus mengatakan apa kali ini, sadarlah Kai jika putri kecilnya sudah benar-benar tumbuh dan menjadi gadis yang cerdas, haruskan Kai berbangga atas hal itu? juga kesadaran Kai tentang betapa pesatnya kemajuan teknologi saat ini hingga bisa dengan mudah di akses oleh siapapun tanpa terkecuali putrinya.
tidak ada kehidupan sejak balita berusia 3,5 tahun tersebut terkurung dalam sebuah bangunan terbengkalai di belakang mension mewah yang jauh dari pusat kota....
15 tahun terkurung di tempat yang gelap tanpa ada yang tau bagaimana keadaannya, sebuah bangunan yang bahkan tidak ada jendela yang membuat cahaya masuk untuk sekedar menjadi penerang....
"Dia sangat bau hyung" park Jisung....
"panggil papa, tidak mungkin kita membiarkan dia di sini" park Minhyung/Mark....
"tempat ini juga bau" park Chenle.