"Luka yang ada di sekujur tubuh gue, enggak seberapa sama luka yang ada di hati gue."-Razavi Al-Zeyino. *** Razavi kehilangan tujuan hidupnya. Ia hidup sebagai boneka sang papa; selalu menurut dan tidak berani melawan. Bahkan, ia rela menjadikan tubuhnya sebagai samsak untuk sang papa di kala marah. Hidup dalam tuntunan dan dikekang oleh keluarga membuat ia merasa tertekan. Bahkan kecemasan selalu menyelimuti benak setiap malam. Rasa sakit kian membelenggu dalam hati. Razavi lelah dengan semuanya, ia ingin sekali terbebas. Merasakan kehidupan anak remaja pada umumnya, bukan yang selalu dilarang dan disuruh menjadi ini-itu. Berhasilkah, Razavi mendapatkan kebebasan dalam hidupnya?
30 parts